Startup yang merupakan perusahaan berbasis internet menjadi trend bisnis yang kian menjamur di nusantara. Popularitasnya semakin meningkat melihat kesuksesan beberapa starup unicorn seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia. Indonesia juga tercantum sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak nomer 4 yaitu sekitar 176 startup, seperti yang dilansir oleh situs sartupranking.com. Hal ini tentunya menjadikan banyak generasi milenial tertarik untuk ikut membangun start up yang serupa.
Meski begitu, membangun usaha start up tak juga bisa dikatakan hal yang mudah. Di tahun 2017 saja, terjadi penurunan jumlah start up hingga 23% dibandingkan tahun 2016 menurut data East venture, venture capital. Meski begitu tak perlu cemas. Setiap orang tentu bisa memulai dan menjalankan start upnya dengan sukses dan lancar. Hal utama yang dibutuhkan yaitu kesiapan mental yang kuat serta niat belajar yang sungguh-sungguh. Sebab memulainya tak semudah teori yang ada.
Hal yang perlu diperhatikan untuk memulai bisnis startup
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk memulai start up dengan baik? Hal pertama yang wajib di lakukan yaitu membuat perencanaan yang kuat. Seorang enterpreuner Jepang bernama Shinichi Takamiya menyebutkan bahwa enterpreuner harus mampu merencanakan bisnis yang hendak dikembangkan atau dijalankan. Baik rencana jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam merancang jangka panjang tentunya lebih fleksibel namun tetap punya target untuk bisa mewujudkannya. Sedangkan rencana jangka pendek yaitu mengenai hal apa saja yang akan Anda lakukan serta bagaimana cara mencapainya. Visi misi bisnis yang jelas tentu saja dibutuhkan agar memudahkan Anda membangun rencana yang kuat.
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah SDM yang Anda pekerjakan. Banyak enterpreuner sukses yang menyetujui jika karyawan adalah aset keberhasilan perusahaan. Maka dalam memulai usaha ini, Anda butuh SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan cepat serta menyelesaikan masalah yang ada. Pastikan Anda mampu membangun kinerja tim yang kuat sehingga tak goyah meski perubahan trend maupun pasar terus terjadi. SDM yang mudah beradaptasi dan lingkungan kerja yang baik, akan membangun budaya kerja yang positif.
Memberi pelayanan terbaik untuk konsumen
Muhammad Alfatih Timur seorang CEO Kitabisa.com menyebutkan bahwa salah satu penyebab tumbangnya startup di Indonesia disebabkan karena pelayanan yang diberi kurang maksimal. Pelayanan yang baik padahal menjadi suatu cara perusahan untuk menjaga stabilitas dalam bisnisnya. Apalagi untuk startup yang masih butuh banyak adaptasi serta menarik banyak konsumen. Selain itu, dibutuhkan juga adaptasi yang kuat pada perubahan trend maupun pasar sehingga tidak mudah goyah. Tak jarag banyak startup yang gagal sebab tidak mampu mengikuti perkembangan atau perubahan trend yang terjadi.
Maka dari itu dibutuhkan observasi untuk mengetahui trend terbaru dalam bisnis sehingga perusahaan juga mampu bersaing. Meski begitu, perusahaan tidak harus selalu mengikuti perubahan yang terjadi. Anda bisa memilih mana perubahan yang tepat dan sesuai dengan bisnis startup yang Anda jalani. Hal ini menjadi suatu strategi untuk membuat inovasi dalam bisnis untuk menciptakan hal yang baru. Sehingga bisnis start up akan terus berkembang menjadi lebih baik. Hal terpenting yang perlu Anda tanamkan adalah jangan mudah menyerah untuk membangun sebuah bisnis termasuk start up. Start up umumnya membutuhkan waktu 2 tahun untuk menutup biaya yang dibutuhkan. Namun tidak menutup kemungkinan apabila biaya operasional bisa segera tertutup pada awal pendirian. Start up yang baik dibangun dengan rapi dan seefektif mungkin oleh timnya sehingga memberi konsep terbaik untuk startup.
