
Grapadinews.co.id – Kantor adalah tempat bertemunya para karyawan dengan latar belakang kehidupan dan pendidikan yang berbeda. Mereka juga memiliki beragam karakter, namun tetap satu tujuan yakni mengembangkan dan memajukan perusahaan.
Keberagaman itulah yang terkadang menimbulkan konflik antar karyawan, tim hingga departemen. Kelompok A menginginkan ide baru untuk menembus pasar. Sementara lainnya kekeh dengan konsep lama namun diinovasi. Konflik yang terjadi itu bisa jadi menimbulkan banyak efek, salah satunya yakni mundur dari pekerjaan.
Itu hanya salah satu alasan. Bisa jadi mereka keluar karena lingkungan yang tidak lagi kondusif, karakter yang tidak cocok dengan partner kerja, hingga gaji yang dirasa tidak sesuai. Maka dari itu, di sinilah letak pentingnya interview kerja sebelum memutuskan untuk memilih tenaga kerja yang tepat.
Dari proses wawancara kerja dapat diketahui bagaimana karakter, kemauan, motivasi hingga bagaimana si calon tenaga kerja mencari solusi atas masalah. Poin-poin tersebut bisa digunakan sebagai bekal dalam bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Lantas bagaimana cara perusahaan dalam menentukan calon tenaga kerja yang kompeten untuk meminimalisir jumlah karyawan yang keluar?
Pentingnya proses wanwancara

Pada beberapa perusahaan, kehilangan karyawan yang tidak diinginkan sering terjadi. Padahal mereka yang telah membantu mewujudkan tujuan. Kondisi ini ibaratkan pesawat dengan satu sayap. Seperti yang dijelaskan, ada banyak alasan mereka memutuskan untuk resign.
Untuk mengatasi hal ini mau tidak mau perusahaan harus merekrut tenaga keja baru dan menggelar proses wawancara kembali. Sebagai pelajaran yang telah terjadi sebelumnya, ada baiknya untuk menyempurnakan seluruh proses pengembangan bakat dari tahap awal. Tujuannya untuk mengetahui seberapa minat mereka bergabung dengan perusahaan dan apa yang akan dilakukan jika menghadapi lingkungan tidak sesuai.
Menurut wakil presiden dari perusahaan SAGE Therapeutics yang berbasis di Boston, bila tim rekruitmen yang ditugaskan perlu menguji seberapa mampunya mereka mengemban tugas dan beradaptasi dengan lingkungan kerja. Maka nantinya akan didapat mana tenaga yang tepat untuk mengisi kekosongan karyawan.
Menyusun proses wawancara dengan benar

Studi kelayakan tidak hanya berlaku ketika perusahaan hendak melaksanakan proyek atau produksi saja. Bahkan aspek sumber daya manusia juga penting untuk menggerakkan seluruh elemen yang ada. Keberhasilan suatu bisnis juga ditentukan dari bagaimana SDM saling mendukung, profesional, berkomitmen, tanggung jawab serta konsisten.
Maka menurut Grainne Higgins, seorang konsultan SDM mengatakan bahwa dirinya setuju dengan adanya proses wawancara. Namun dia mengingatkan bila tim rekruitmen harus menyusun dengan benar susunan acara, mulai dari waktu, pertanyaan apa saja, hingga penilaian.
Di samping itu juga, proses yang tidak main-main itu bukan hanya diserahkan sepenuhnya kepada anggota departemen SDM melainkan juga harus melalui kontrol langsung dari manager tim. Hal ini juga pernah disampaikan oleh Chris Coe, Wakil Presiden Eksekutif Talentmark, sebuah konsultan SDM bahwa poin penting dalam interview adalah membuat calon tenaga kerja disiplin dan menghargai pewawancara. Maka dari itu, menghadirkan pimpinan merupakan cara penting untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat.
Tanyakan soal pekerjaan dan gaji yang diharapkan

Sama halnya dengan akan memulai suatu produksi, perusahaan juga harus menyusun strategi saat hendak membuka rekruitmen tenaga kerja. Dalam praktiknya, pemimpin departemen harus melibatkan seluruh anggotanya. Mintalah mereka untuk menentukan tenaga kerja seperti apa yang baik dan bisa membangun perusahaan.
Tidak kalah penting juga saling bertukar ide tentang pertanyaan yang patutnya ditanyakan kepada calon tenaga kerja. Susun pertanyaan yang akan diajukan dari mulai dari bagaimana perasaan mereka mendapat panggilan interview, seputar pengalaman kerja, motivasi, gaji yang diharapkan hingga apakah karir bagi mereka penting.
Selain untuk menggali informasi dari calon tenaga kerja, detail pertanyaan juga penting untuk membangun citra perusahaan itu sendiri. Mengingat persaingan kini semakin ketat, ada baiknya agar tim rekruitmen bisa membantu membangun image tersebut.
Terkadang saat interview berlangsung, tim rekruitmen menunjukkan ketidaksiapan bila dibanding dengan calon tenaga kerja. Pada akhirnya mereka bertanya seadanya yang hanya menitik beratkan pada pengalaman serta attitude dari calon employee. Padahal hal tersebut belum mampu menggali banyak informasi.