Puluhan Pembangunan Infrastruktur Terealisasi Dalam Jangka Waktu 5 Tahun

Sumber: www.inhilklik.com

Grapadinews.co.id – Pemerintahan Jokowi dan JK sudah memasuki tahun ke lima. Seperti yang telah dijanjikan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin semua masyarakat Indonesia merasakan jalan dan fasilitas yang layak dengan membangun infrastruktur di berbagai wilayah nusantara, salah satunya adalah Wilayah Timur.

Selama masa kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur jadi prioritas utama. Tidak lain adalah untuk meningkatkan daya saing dan pemerataan pembangunan di pelosok-pelosok negeri. Rupanya janji tersebut bukan isapan jempol belaka, terbukti pembangunan telah terealisasi.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono ada lima kategori infrastruktur yang jadi fokus utama, yakni permukiman, sumber daya air, transportasi, energi dan komunikasi. Beirkut merupakan daftar pembangunan yang telah diwujudkan nyata dan siap digunakan oleh masyarakat!

Infrastruktur sumber daya air

Sumber: pontas.id

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki target 65 bendungan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut dibagi menjadi 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan yang telah dikelola dalam jangka waktu 2015-2019.

Di tahun ini, sebelum masa pemerintahan Jokowi habis ditetapkan 29 bendungan akan selesai. Masing-masing memiliki kapasitas tampung hingga 2,16 miliar m3. Di samping itu juga ada perluasan irigasi premium, yang tadinya 10,7 persen kini menjadi 14,28 persen dari 7,1 juta hektare.

Untuk mendukung infrastruktur berupa pembangunan satu juta unit rumah, pemerintah telah memenuhi kebutuhan air minum sebanyak 20.438 liter per detik pada tahun 2015-2018. Sementara di tahun 2019 targetnya yakni mencapai 34.319 liter per detik.

Infrastruktur konektivitas

Sumber: properti.kompas.com

Akses jalan yang baik dirasa perlu untuk mendukung kegiatan masyarakat dan mempermudah mereka untuk bepergian kemanapun. Di samping itu, tujuan lainnya yakni membuka akses seluas-luasnya agar warga di daerah pelosok bisa memperluas koneksi. Adanya pembangunan jalan baik berupa tol dan jalan raya dapat juga memberikan kemudahan bagi siapapun untuk sampai ke daerah terisolir sekalipun.

Baca Juga  Investor Cryptocurrency di Indonesia Didominasi Oleh Generasi Milenial

Hal tersebut juga membuka jalan bagi suatu wilayah tadinya terpencil dan susah dijangkau menjadi dikenal oleh masyarakat luas. Pembangunan jalan tol di seluruh wilayah Indonesia telah berlangsung sejak 2015 hingga saat ini. Melalui kementrian PUPR, setiap tahunnya dilakukan pemeliharaan rutin dan rehabilitasi jalan nasional sepanjang 40 ribu kilometer.

Pada periode 2015-2017 telah dibangun jalan sepanjang 2.621 km. Kemudian pada 2018 bertambah 811 km. 2019 ditambah lagi sepanjang 556 km. Sebelumnya Kementrian PUPR mentargetkan hanya 2.650 km.

Bila dihitung, sejak 2015-2018 perpanjangan tol sudah mencapai 443. Adapun rinciannya yakni 132 km pada 2015, 44 km pada 2016, 156 km pada 2017 dan 110 km pada 2018. Jumlah tersebut akan terus bertambah mengingat tahun ini masih terus dilakukan perpanjangan di beberapa daerah.

Infrastruktur perumahan

Sumber: properti.kompas.com

Melalui program satu juta rumah, pembangunan ditangani langsung oleh Pemerintah Pusat didukung Pemerintah Daerah, dan pengembang perumahan. Pada periode 2015-2017 telah dibangun 2.469.538 unit. Rinciannya 699.769 unit pada 2015, 867.950 pada 2016 dan 902.000 pada 2017. Sementara di tahun 2018-2019 direncanakan akan dibangun sebanyak 1 juta unit.

Sedangkan penanganan kawasan kumuh sebelumnya ditargetkan 38.431 hektare, kini sudah mencapai 13.556 hektare. Pengelolaan sanitasi dan persampahan sudah melayani sekitar 9.616.334 Kepala Keluarga. Di tahun ini target ditingkatkan lagi menjadi 12.163.334 KK.

Lima infrastruktur yang direncanakan oleh pemerintah, tiga di antaranya adalah tanggung jawab dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hasil nyata yang kini bisa dirasakan adalah pemeliharaan jalan dan jembatan.

Tujuan dari pembangunan tersebut adalah membuka daerah terisolir, utamanya di Kawasan Timur Indonesia. Di samping itu, fasilitas ini juga bisa mengurangi biaya logistik untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia. Di masa yang akan datang, pemerintah berharap Indonesia bisa membuka konektivitas selebar-lebarnya yang didukung dengan sumber daya, energi dan pembangunan lainnya.

Baca Juga  BPJS Kesehatan Alami Defisit, Pemerintah Akan Turunkan Premi

Berikut merupakan daftar pembangunan infrastruktur yang telah terealisasi dilaporkan dari Suara.com:

  1. Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jawa Timur sepanjang 14 km dengan nilai Rp 1,47 triliun
  2. Bandara Sentani, Jayapura, Papua dengan nilai Rp 1,47 triliun
  3. Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara dengan nilai Rp 1,39 triliun
  4. Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu dengan nilai Rp 1,67 triliun
  5. Bandara Mutiara, Palu dengan nilai Rp 1,39 triliun
  6. Bandara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan nilai Rp 662 miliar
  7. Bandara Labuan Bajo, Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai Rp 662 miliar
  8. Pengembangan Bandara Soekarno Hatta (Termasuk Terminal 3), Banten dengan nilai Rp 4,7 triliun
  9. Pelabuhan Kalibaru, DKI Jakarta dengan nilai Rp 12,0 triliun
  10. Pipa Gas Belawan-Sei Mengkei kapasitas 75 mmscfd, Sumatera Utara dengan nilai Rp 1,21 triliun
  11. PLBN & SP Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai Rp 152 miliar
  12. PLBN & SP Mota’ain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai Rp 82 miliar
  13. PLBN & SP Motamassin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nilai Rp 128 miliar
  14. PLBN & SP Skouw, Kota Jayapura, Papua dengan nilai Rp 166 miliar
  15. Bendungan Paya Seunara, Kota Sabang, Aceh dengan nilai Rp 57 miliar
  16. Bendungan Rajui, Kabupaten Pidie, Aceh dengan nilai Rp 138 miliar
  17. Bendungan Jatigede, Kota Sumedang, Jawa Barat dengan nilai Rp 4,82 triliun
  18. Bendungan Bajulmati, Banyuwangi, Jawa Timur Rp 454 miliar
  19. Bendungan Nipah, Madura, Jawa Timur dengan nilai Rp 213 miliar
  20. Bendungan Titab, Kabupaten Buleleng, Bali dengan nilai Rp 496 miliar.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This