Grapadinews.co.id – Dunia teknologi yang semakin berkembang membawa dunia pada peradaban baru. Segala sesuatunya dikendalikan oleh digital, sehingga manusia hanya bermodalkan pikiran. Maka kini, techno merupakan poin paling dibutuhkan. Tidak ayal bila bidang tersebut membuka banyak ladang bisnis baru.
Seolah tidak mau ketinggalan, Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah perusahaan berbasis berteknologi cukup tinggi se-Asia. Sadar akan pentingnya pengembangan diri, negeri ini mendukung setiap langkah yang dibuat dari para anak muda yang ingin membuat usaha dalam bidang digital.
Pada debat Calon Presiden pada Minggu (17/2/2019), Jokowi menyampaikan bila ingin menciptakan unicorn-unicorn baru di Indonesia. Istilah unicorn ini berarti perusahan rintisan atau startup yang memiliki nilai di atas US$1 miliar. Melalui menteri keuangannya, Sri Mulyani menyampaikan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan untu mewujudkan itu semua?
Menyiapkan SDM terbaik
Untuk memulai program baru atau perusahaan tentu yang terpenting adalah sumber daya manusia. Meski modal ada dan perencanaan sudah dipikirkan, namun tanpa SDM semuanya tidak akan berjalan. Sebab gunanya mencakup seluruh aspek yang ada di dalamnya, mulai dari penggagasan, pengelolaan, hingga bagaimana membuatnya menjadi berkembang.
Maka Sri Mulyani menerangkan bila policy dari Presiden yaitu mendukung unicorn dari yang sifatnya hulu. Untu mewujudkan itu semua perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Mempersiapkan dana
Di samping sumber daya manusia, poin penting dalam mempersiapkan suatu program atau usaha baru yakni dana. Modal membuat perencanaan serta ide dapat terealisasi. Maka menurut Sri Mulyani, pemerintah sedang mempersiapkan dana abadi riset bersama Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Pada intinya pengelolaan dana abadi riset yang dipersiapkan ini sama dengan pengelolaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Saat ini ktimnya sedang memikirkan yang disampaikan oleh Presiden terkait Endowment Fund di bidang research and development.
Mantan direktur pelaksana Bank dunia itu menyebutkan bila anggaran awal untuk melakukan riset sebesat 1 triliun rupiah yang dimulai pada tahun ini. Pihaknya akan terus mengkaji ha-hal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembentukan unicorn-unicorn di Indoneisa.
Saat ini yang menjadi kendala dari program tersebut yakni sumber daya manusia. Sebelum mulai merealisasikannya, ia akan melakukan survei terlebih dahulu untuk memperbaiki kualitas SDM. Sebagai negara berkembang, setidaknya Indonesia masuk dalam posisi yang cukup membanggakan dalam hal teknologi.