sumber : pexels.com
Pada zamannya, Rasulullah merupakan sosok panglima perang yang gigih dan berani. Dalam sejarah Islam tercatat banyak perang yang terjadi dan Nabi memimpin langsung sebagai panglima perang. Yang perlu diketahui bahwa Rasulullah tidak pernah sekalipun memulai perang.
Beliau tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapa pun bahkan dari kaum yang memusuhinya. Nabi selalu mengingat kan umat manusia untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa demi menikmati kedamaian dan kemakmuran di bawah hukum yang telah dibakukan oleh Sang pencipta.
Tetapi sejarah mencatat bahwa kaum kafir memilih cara-cara agresif untuk menghancurkan kepercayaan dan kehidupan Rasulullah dan umatnya. Rasulullah selalu ingin melindungi kepercayaan dan kaumnya dari serangan orang-orang kafir. Ini adalah tujuan utama strategi perang Rasulullah yang diambil dari Ensiklopedi Rasulullah: Muhammad sebagai Pemimpin Militer.
Berdamai
sumber : pexels.com
Rasulullah selalu mencoba yang terbaik untuk memilih jalan damai demi menyelesaikan segala sengketa. Beliau bisa melakukannya melalui diplomasi, bertukar ide dan selalu mendorong rakyatnya untuk selalu berpikir positif kepada orang Quraisy, Yahudi dan suku-suku lain. Beliau hanya mengundang mereka untuk menyembah dan mentaati Tuhan untuk kebaikan bersama.
Mobilisasi
sumber : pexels.com
Pada saat segala macam cara damai yang dilakukan menemui titik buntu dan musuh sudah mulai melakukan operasi militer maka Nabi memobilisasi semua pasukan dan segala macam sumber daya baik kekuatan pasukan, kematangan strategi perang dan dukungan logistik. Tujuan utamanya adalah untuk menggagalkan serangan militer musuh. Tindakan itu dilakukan sambil tetap mengamati strategi sehingga jumlah korban yang jatuh di kedua sisi bisa ditekan seminimal mungkin.
Membaca Kondisi
Dalam banyak situasi peperangan Nabi selalu merumuskan strategi militernya dengan sangat baik berdasarkan kemampuannya membaca kondisi geografis. Hal tersebut juga dapat menghitung kekuatan lawan baik dari segi mobilitas, semangat juang dan juga titik lemah dari strategi musuh. Strategi perang yang beliau pilih diputuskan setelah beliau membuat penilaian terhadap semua faktor yang menentukan keberhasilan operasi militer.
Serangan Kejutan
sumber : pexels.com
Rasulullah SAW sangat jeli tentang pentingnya efek psikologis serangan mendadak. Begitu juga dengan kerahasiaan mobilisasi pasukan, kecepatan dan fleksibilitas mobilitas pasukan dalam pertempuran. Beliau mengirim patroli pengintaian dan patroli tempur khusus di sekitar daerah pertempuran dan juga area strategis lainnya. Pasukan intelijen dibentuk untuk mendapatkan rencana rahasia yang dipersiapkan musuh. Nabi juga membentuk pasukan khusus yang melakukan tugas rahasia. Gerakan pasukan khusus ini tidak hanya mencari informasi tetapi juga dilatih untuk melakukan serangan mendadak.
Dengan strategi ini, Rasulullah dapat menghemat biaya operasi militer sambil meminimalkan kejatuhan korban di kedua sisi. Patroli sering digunakan untuk menangkap musuh secara tiba-tiba. Langkah ini bisa membuatnya memegang musuh untuk berdamai tanpa harus terlibat dalam pertempuran. Jika mereka mencoba melarikan diri, pasukan Muslim di perintahkan untuk tidak mengejar. Hal ini dikarenakan tujuan perang bukan untuk membunuh tetapi untuk menghancurkan dan menghambat perlawanan mereka terhadap Mukmin.
Blokade Ekonomi
sumber : pexels.com
Rasulullah juga melakukan blokade ekonomi terhadap orang-orang kafir Quraisy sehingga mereka dapat diundang untuk mengambil rute damai. Untuk menghindari pertumpahan darah, kepala suku dan para pemimpin militer musuh dan memusuhi Islam dan menyesatkan orang-orang mereka terlebih dahulu dibunuh oleh unit komando khusus.
Sementara seluruh suku warga dibebaskan. Rasulullah umumnya berhasil mengoptimalkan semua elemen strategi perangnya dalam menghadapi musuh. Dia juga jarang memberi musuh kesempatan untuk melakukan serangan balik. Dia selalu merahasiakan rencana serangannya dan tidak pernah membiarkan musuh tahu strateginya sampai pertempuran terjadi.