Mengenal Sosok Buya Doktor Syekh Muhammad Nur Ali guru besar Thariqat Naqsyabandiyah Al Kholidiah Jalaliyah

Advertisements

Memiliki sikap hormat, mengasihi, menyayangi, jujur, ikhlas, dermawan dan sikap mulia lainnya sudah sepantasnya dimiliki oleh setiap manusia. Jika dalam kehidupan ini semua orang memilikinya, tentu hidup akan terasa tentram dan damai. Tentu siapapun bersepakat bahwa nilai-nilai yang mulia tersebut penting untuk dididik pada setiap generasi. Dengan mengajarkan sikap mulia dalam dunia pendidikan, seseorang tak hanya mampu menjadi seorang yang terdidik tetapi juga memiliki akhlak mulia. Akhlak yang baik juga sepatutnya diterapkan dalam dunia berbisnis, sehingga pengusaha ataupun penjual akan mudah dipercaya oleh pembeli sebab memiliki sikap yang jujur.

Salah satu tokoh yang turut mendukung umat untuk memiliki akhlak mulia serta berintelektual adalah Buya Doktor Syekh Muhammad Nur Ali, S.Ag, M.Hum. Beliau adalah pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah. Murid, putra sekaligus Mursyid penerus Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah dari Buya Syekh Doktor Salman Daim ini, mengatakan mampu menjawab tantangan dunia fana ini dengan program yang diusungnya untuk membentuk jamaah menjadi ulama yang intelektual maupun intelektual yang ulama.

Program binaan kampung sakinah 

sumber : revolusi.co.id

Bukan rahasia lagi jika perkembangan teknologi serta pengetahuan mampu memberikan manfaat dan juga mudharat apabila tidak digunakan secara bertanggung jawab. Maka dari itu, penting untuk antara berilmu dan berakhlak yang mulia. Kedepannya, tantangan yang dihadapi akan semakin berat dimana iman yang rusak, anak yang tidak sholeh, hancurnya hubungan suami istri, putusnya silaturahmi serta kerusakan yang ditimbulkan dari hp.

Buya Muhammad Nur Ali menyebutkan bahwa khalifah mesti berpendidikan minimal S1 sedangkah syekh muda harus berpendidikan S2. Pada program yang diusungnya, akan dibiayai dan segera dibuat yayasannya. Program yang akan diusung olehnya bertajuk ulama yang intelektual dan intelektual yang ulama. Selain itu, ada juga program memberantas buta aksara Al-Quran melalui program binaan kampung sakinah yang diadakan 10 hari. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan semakin banyak umat yang pintar mengaji, rajin sholat di masjid secara berjamaah serta membentuk keluarga sakinah mawadah dan warohmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This