
Grapadinews.co.id – Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Melibatkan seluruh masyarakatnya, segala aspek termasuk dalam pemilihan calon pemimpin berjalan secara efisien, adil dan mufakat.
Merujuk pada keberagaman, baik suku, agam, budaya, dan adat istiadat keadilan harus ditegakkan untuk mencapai suatu kerukunan. Di samping itu, demokrasi juga menghasilkan suatu kesepakatan yang sesuai dengan keinginan bersama. Kemudian lahirlah beberapa lembaga survei yang bertugas untuk mengumpulkan aspirasi warga.
Melalui serangkaian riset langsung dari masyarakat, nantinya akan diperoleh suara yang menunjukkan angka ketertarikan mereka terhadap suatu hal, utamanya soal politik. Di Indonesia ada dua lembaga survei terkemuka yang siap menampung aspirasi, yaitu Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Bagaimana LSI menampung opini dan seperti apa cara kerjanya? Simak ulasannya berikut ini!
Kilas umum tentang LSI

Lingkaran Survei Indonesia dibentuk pada tahun 2005 oleh sejumlah kolumnis, ahli survei, peneliti dan publik itu sendiri. Tujuan dari berdirinya yakni untuk menampung aspirasi masyarakat terkait situasi politik untuk bersama membangun negara demokrasi.
Dianggap sebagai pelopor konsultan politik, LSI menjadi bahan rujukan dalam hal pembuatan riset. Mereka juga dianggap paling menarik dalam membuat survei, sehingga kerap dimuat di berbagai headline media. Sebagai yang pertama, tentu saja Lingkaran Survei Indonesia mewarnai politik praktis dan sebagai jembatan dari publik.
Berdirinya Lingkaran Survei Indonesia

LSI didirikan oleh Denny JA, Phd pada tahun 2005. Selain founder, ia juga berperan sebagai direktur. Berdirinya lembaga tersebut awalnya membawa dua tujuan yakni memberikan konsultasi seputar politik dan menguntungkan secara bisnis.
Sebelumnya, pada tahun 2004 Denny JA turut serta dalam membantu pemenangan SBY. Berdasarkan itulah akhirnya ia memberanikan diri untuk membentuk konsultan politik. Ismeth Abdullah, Gubernur Kepulauan Riau adalah klien pertamanya.
Dari kemenangan satu kandidat, akhirnya LSI dipercaya oleh klien yang meliputi kepala daerah, hingga anggota legislatif. Pada tahun 2013, tercatat telah meemenangkan 24 gubernur dan 55 bupati/wali kota seluruh Indonesia (Wikipedia).
Cara kerja LSI

Sejak berdiri, LSI berpegang teguh pada pentingnya survei terhadap pemilihan umum maupun daerah. Dari sana akan diketahui kekuatan dan kelemahan suatu partai atau para kandidat. Pada praktiknya, Lingkaran Survei Indonesia lebih memperhatikan data yang dibutuhkan oleh pemilih.
Beberapa partai bahkan mempercayakan LSI sebagai tim pensurvei terkait pemilu legislatif maupun kepala daerah. Mereka menjadikan survei sebagai cara untuk memilih kandidat yang maju dalam pilkada. Bila sebelumnya, rekruitmen politik hanya melibatkan elit politik dan pengurus partai saja, tapi semenjak hadir konsultan politik ini kegiatan apapun jadi lebih transparan.
Di samping memiliki klien deretan tokoh, partai, dan lembaga lainnya, LSI juga berperan dalam memprediksi suatu pemilihan, baik presiden, angota legislatif, hingga kepala daerah. Hasilnya nanti akan dipublikasikan lewat konferensi pers dan iklan di berbagai media. Lembaga ini tidak berpihak pada partai atau suatu kelompok tertentu, sehingga hasil survei tersebut tidak bertujuan untuk mempengaruhi pemilih. Melalui riset sosial bisa digunakan untuk alat prediksi.
Sejauh ini prediksi-prediksi Lingkaran Survei Indonesia tidak pernah luput. Hal tersebut disebabkan karena riset tidak hanya berdasarkan pada angka-angka di dalam suatu lembaga atau kandidat. Mereka juga melakukan survei publik untuk mendapatkan informasi yang sedang diperbincangkan atau diminati.
Sementara itu, langkah kerja mereka pada pemilihan adalah melalui pendekatan rasional yakni sebagai berikut:
- Pemetaan pemilih
- Pengenalan kekuatan partai serta kandidat
- Memilih pesan
- Pembuatan iklan dan kampanye
- Get out the vote
- Pelatihan saksi
LSI merupakan satu-satunya konsultan politik pertama kali yang membuka jasa ini. Keberadaannya saat ini menjadi kebutuhan bagi partai politik, komunitas, hingga elite politik.
Sepak terjang LSI dalam dunia konsultan politik

Sebelumnya tidak ada lembaga survei yang menyebut dirinya sebagai konsultan politik profesional. Hanya LSI lah yang menjuluki dirinya demikian. Sejak Pemilu 2004, mereka mulai mempublikasikan jasa melalui media-media, seperti Hotline Advertising dan Matari Advertising.
Tidak hanya berfungsi sebagai lembaga survei, LSI juga pandai dalam mengemas suatu jasa. Mereka bahkan menawarkan beberapa jenis pekerjaan untuk memenangkan kandidat, seperti visi misi, strategi, hingga teknik kampanye.
Pada masa pemilu 2004 adalah gerbang baru bagi masyarakat Indonesia karena setiap pemimpin baik perwakilan legislatif, kepala daerah dan semua yang berhubungan dengan pemerintahan langsung dipilih oleh publik. Maka di era tersebut banyak bermunculan tenaga profesional yang membantu mereka dalam pemenangan.
Setelah Lingkaran Survei Indonesia hadir sebagai konsultan politik profesional, kemudian lahirlah konsultan yang bergerak di bidang serupa lainnya, seperti Fox Indonesia, Polmark Indonesia, Indobarometer, Milenium Cipta Citra, dan masih banyak lagi lainnya.
Populerkan quick count

Dahulu hasil pemilihan umum tidak langsung bisa diketahui. Sementara itu, Indonesia yang luas dengan beberapa wilayahnya yang tersebar hingga ke pelosok membuat hasil pemilihan butuh waktu lama sekitar satu hingga dua bulan.
Selama masa itu, pendukung masing-masing kandidat akan mendatangi kantor KPU untuk mengontrol perkembangan hasil suara. Hal ini kemudian membawa pada kondisi yang tidak kondusif karena seringkali terjadi demonstrasi dan kekerasan. Ketidak efektifan ini memunculkan istilah Quick Count yang dipopulerkan oleh Lingkaran Survei Indonesia.
Perhitungan cepat didasarkan pada pengambilan suara secara ilmiah. Melalui teknik ini, perhitungan suara dari seluruh Indonesia setidaknya bisa diketahui dalam waktu 4-5 jam saja. Sementara hasilnya langsung diumumkan melalui konferensi pers di berbagai stasiun televisi.
Sistem ini telah diterapkan oleh Lingkaran Survei Indonesia sejak tahun 2005 dan terbukti efektif. Menariknya, hitungan ini hanya berbeda kurang dari 1% dari hasil perhitungan aktual oleh KPU. Prestasi inilah yang kemudian membuat situasi politik lebih stabil.
LSI dan opini publik

LSI tidak hanya membantu klien untuk mendapatkan kemenangan atau survei yang selalu tepat sasaran. Pada praktiknya, setiap tiga bulan sekali mereka melalukan riset langsung kepada publik tentang isu-isu yang sedang dibahas. Adapun yang seringkali dipublikasikan adalah tentang kinerja lembaga publik, toleransi, islam hingga demokrasi. Nantinya hasil akan diberitakan di berbagai media nasional dan menjadi pertimbangan penting bagi tokoh-tokoh politik, parpol dan elite politik.
Hasil survei oleh LSI yang tepat sasaran langsung diumumkan di berbagai media melalui konferensi pers, perdebatan atau talkshow. Di samping itu media juga menempatkan berita hasil riset pada laman headline. Ketepatan ini kemudian menarik perhatian MURI untuk memberikan penghargaan secara terus menerus (Juni-Oktober 2011).
Keberhasilan LSI ini tidak luput karena beberapa hal penting. Dahulu hasil survei terletak di laman paling belakang, kalah dengan berita lainnya. Namun saat ini media menempatkannya pada jajaran penting. Hal tersebut dikarenakan Lingkaran Survei mengemas kinerjanya dengan cara menarik dan mendapatkan data akurat dari publik.
LSI dan quick poll

Selain quick count, Lingkaran Survei Indonesia juga mempopulerkan quick poll. Teknik ini memberikan data berdasarkan pendapat publik terkait beberapa kasus aktual selama satu tahun terakhir. Pada praktiknya, opini publik akan diproses secara cepat namun dengan penelitian ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
Cara kerjanya yakni dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, dengan tujuan agar interview lebih singkat. Dilanjutkan dengan teknik penarikan sampel, kuesioner dan desain survei. Agar lebih memudahkan, wawancara bahkan dilakukan melalui headset ke responden yang terpilih.
Alasan quick poll harus dilakukan secara cepat karena isu bisa berubah-ubah setiap harinya. Sedangkan pendapat publik juga bisa bergeser. Maka dari itu cara ini efektif dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia.
Survei melalui pesawat telepon ini diangkkap lebih efektif karena bisa mengurangi biaya dan waktu. Akan tetapi teknik ini memiliki kelemahan yakni tidak representatif karena tidak menyertakan sekian banyak populasi yang ada di Indonesia. Dengan demikian, LSI memberikan solusi yakni tetap melakukan wawancara face to face bagi mereka yang tidak memiliki telepon.
Adapun langkah yang dilakukan LSI agar quick poll lebih representatif. Pertama yakni proses pemilihan responden yang meliputi data karakteristik (pekerjaan, penghasilan, pengeluaran rumah tangga, agama, suku pendidikan dan informasi lainnya). Tidak hanya pada responden yang terpilih tapi juga turut disertakan semua anggota keluarganya.
Kedua, responden akan diberikan headset yang dirancang secara khusus agar lebih mudah dipergunakan. Ketiga, proses wawancara siap dilakukan.
Sementara hasilnya nanti secara otomatis akan masuk ke server. Tempat penyimpanan data tersebut telah dilengkapi dengan mesin pengolah sehingga memudahkan semua hal yang diperbincangan masuk tanpa terkecuali. Hingga saat ini hasil quick poll masih ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta sebagai informasi penting.
Award dan pengakuan internasional
LSI aktif memberikan survei terkait pemilihan nasional maupun daerah. Dengan mengacu pada prinsip demokrasi, mereka berhasil menjadi lembaga netral yang menampung aspirasi masyarakat. Tidak heran bila kemudian dijadikan sebagai tempat dan bahan studi para politisi luar negeri.
Dikutip dari Wikipedia, pada tahun 2010 Kongres Amerika (AS) yang dipimpin oleh Zack Hudgins menggelar audiensi dengan LSI. Mereka mengunjungi lembaga-lembaga seperti DPR, partai politik dan elit politik yang berpengaruh di Indonesia. Alasan mereka memilihnya karena dianggap sebagai representasi konsultan politik paling berpengaruh di Indonesia.
Di samping delegasi dari Amerika, Universitas Kristen Indonesia (UKI) juga menganggap bahwa LSI berhasil dalam meramaikan dunia politik negeri yang dianggap kacau oleh masyarakat. Tidak hanya itu bahkan mereka juga mengakui kemampuannya dalam bidang ilmu sosial, komunikasi, dan mampu menyajikan data pemilu secara rasional dan berimbang. Maka diberikanlah penghargaan Achievement Award yang membuat lembaga ini semakin terdepan.
Salah satu media massa yang mengakui kemampuan LSI dalam memprediksi yakni Harian Republika. Mereka menyebutnya Lingkaran Survei Indonesia sebagai dukun politik. Sementara itu Museum Rekor Indonesia memberinya penghargaan sebanyak lima kali karena ketepatan dalam memprediksi.
Sebagai lembaga yang menaungi para ahli, LSI menjadi rujukan bagi para politisi, parpol, elite politik hingga masyarakat. Ketepatan hasil survei dan riset yang dilakukan secara hati-hati mengantarkannya pada negara demokrasi yang adil.