Bagi umat muslim tentu sangat mengenal Rasulullah SAW beserta istrinya yang bernama Siti Khadijah ra. Perlu Anda ketahui bahwa Rasulullah SAW sangat mencintai Siti Khadijah ra. Karena beliau tidak hanya menjadi cinta pertama Rasul tetapi juga orang pertama yang mengakui pentingnya posisi Rasul. Namun, fokus utama pada artikel ini bukanlah mengenai kerasulan tetapi bagaimana kisah romantis beliau dengan istri tercinta.
Tentunya terdapat banyak hikmah yang bisa Anda petik dari kisah beliau. Karena sebagai manusia pilihan pastinya pasangan beliau juga manusia pilihan lainnya. Hal ini tertera di Alquran surah An-Nur ayat 26 yang artinya:
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”.
Kisah romantis Rasulullah dengan Siti Khadijah ra. bisa menjadi pelajaran bagi kita sehingga hubungan asmara dan rumah tangga menjadi lebih baik. Beberapa hal yang bisa kita tiru dari hubungan tersebut adalah:
1. Kepercayaan
Tidak ada yang bisa meragukan bagaimana Rasulullah SAW memperoleh gelar al-Amin (yang terpercaya). Gelar ini beliau dapatkan karena kejujuran beliau dalam berdagang serta mampu mengatasi berbagai masalah di Mekkah dengan adil.
Namun bagaimana dengan Siti Khadijah ra.? Beliau juga sama walaupun tidak memiliki gelar seperti Rasulullah SAW, Siti Khadijah ra juga merupakan orang terpercaya. Mengapa? Karena sebelum menjadi istri Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pedagang wanita yang kaya raya di daratan Arab.
Sebelum menikah, Khadijah ra telah mencari tahu seluk-beluk tentang Rasulullah SAW. Selain itu, Siti Khadijah ra. juga merupakan salah satu orang pertama yang masuk Islam dan mengakui bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah.
Kepercayaan yang besar dan tulus tersebut menjadi salah satu penyemangat bagi Rasul sehingga dakwah agama Islam semakin gencar dilakukan di Mekkah.
2. Dukungan
Siti Khadijah ra memberikan support penuh kepada Rasulullah SAW dalam berdakwah. Dukungan tersebut baik moril dan materi sehingga tidak bisa dinilai betapa besarnya dukungan Khadijah ra kepada baginda Rasul. Hal ini bisa kita ketahui ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama.
Ketika Rasulullah SAW mengalami hal tersebut, Siti Khadijah ra. justru menguatkan Rasul dan meyakinkan suaminya bahwa wahyu tersebut benar dan harus disampaikan kepada umat. Siti Khadijah ra. juga setia menyediakan makanan dan menjaga Rasul setiap harinya.
3. Kesetiaan
Hal ini tidak perlu diragukan kembali. Rasulullah SAW menikah dengan Siti Khadijah ra selama kurang lebih 25 tahun. Selama itu beliau tidak pernah menikah lagi kecuali setelah Khadijah ra meninggal dunia. Hal ini menunjukkan betapa sayangnya beliau kepada Khadijah ra.
Namun, hal ini tidak menunjukkan kesetian Rasul kepada Siti Aisyah ra. Walaupun pada waktu itu Rasul memiliki istri lainnya namun sebagian besar istri beliau tersebut merupakan janda dari para sahabat yang meninggal ketika perang.
Tentunya masih banyak lagi kisah romantis Rasulullah SAW dengan Siti Khadijah ra yang harus kita ketahui. Namun, melalui 3 poin di atas kita bisa mengambil banyak hikmah dari kisah tersebut sehingga kita dapat belajar untuk menjadi pasangan yang lebih baik.