Ketika Facebook Anjlok, Kekayaan Mark Zuckerberg Ikut Melorot

Performa saham Meta terus menurun hingga membuat harta kekayaan Mark Zuckerberg anjlok. CEO Meta dan pendiri Facebook itu, tahun ini harus kehilangan USD 71 miliar atau lebih dari Rp 1.000 triliun, dan hanya tersisa ‘tersisa’ USD 55 miliar.

Seperti dilansir dari Forbes, Mark Zuckerberg saat ini menempati posisi 20 orang terkaya, padahal sebelumnya selalu masuk lima besar. Meski hartanya masih sangat besar, namun ini pertama kalinya dalam delapan tahun, peringkatnya di daftar orang terkaya terjun bebas. Dua tahun silam, dia masih menjadi orang terkaya ketiga di dunia.

Tahun 2022 memang menjadi tahun buruk bagi saham perusahaan teknologi karena banyak yang rontok. Namun kekayaan Jeff Bezos dan Bill Gates tidak sampai turun sedalam Mark Zuckerberg.

Anjloknya nilai saham Meta juga membuat nilai valuasi pasar Facebook turun sebesar USD 230 miliar. Disebutkan, penurunan tersebut adalah kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Mengutip The Guardian, anjloknya nilai saham Meta sebesar 26,4 persen terjadi di tengah kekhawatiran mengenai masa depannya, setelah perusahaan melaporkan penurunan dalam jumlah pengguna harian, untuk pertama kalinya, di laporan pendapatan kuartal 4.

Diperkirakan, model periklanan perusahaan juga terdampak oleh perubahan privasi Apple. Menurut Facebook perubahan privasi Apple ini akan menghapuskan miliaran dolar AS pemasukan iklan Facebook.

Sebelum September 2021, valuasi Facebook masih tinggi, kemudian Mark Zuckerberg mengganti nama Facebook menjadi Meta untuk mengembangkan jagat virtual metaverse. Menurut Mark Zuckerberg, metaverse akan menjadi masa depan internet.

Sayangnya, hingga saat ini konsep metaverse masih belum jelas. Perangkat virtual reality untuk mengaksesnya pun masih tergolong mahal dan gambot alias tidak menyenangkan dipakai lama-lama.

Hal ini menyebabkan para investor belum begitu yakin dengan pertaruhan bisnis di metaverse. Seorang pakar bahkan menilai Mark Zuckerberg membawa Meta anjlok bersamanya.

Baca Juga  7 Prinsip Meraih Kesuksesan Bisnis

Seorang rekan senior di Harvard Business School dan mantan CEO perusahaan teknologi medis Medtronic, Bill George, melihat Mark Zuckerberg sebagai CEO Meta Platforms Inc hanya akan membuat perusahaan gagal.

Mengutip Yahoo! Finance, George mengatakan bahwa bos yang melupakan keyakinan, nilai, dan tujuan mereka yang paling dalam sebagai pemimpin pasti akan gagal.

George mengatakan Zuckerberg yang harus disalahkan karena Facebook kehilangan pangsa pasarnya untuk bersaing dengan TikTok. “Saya pikir kekayaan itu mengalir ke kepalanya,” kata George kepada Yahoo! Finance.

Kepemimpinan Zuckerberg dipertanyakan dan berada di bawah pengawasan setelah beberapa kuartal yang menantang di Meta.

“Saya pikir Facebook tidak akan berjalan dengan baik selama dia ada di sana. Dia mungkin salah satu alasan mengapa banyak orang berpaling dari perusahaan. Dia benar-benar tersesat,” tambah George.

Sebelumnya pada bulan Juni, whistleblower Facebook Frances Haugen mengatakan Facebook tidak dapat pulih selama Zuckerberg adalah pemimpinnya. Dia juga menyarankan agar Zuckerberg mundur dan mengizinkan perubahan alih-alih mengalokasikan sumber daya untuk kampanye rebranding.

Selain itu, kerajaan bisnis Meta lainnya, yaitu Instagram, terancam dengan kehadiran TikTok. Namun tak menutup kemungkinan Mark Zuckerberg bisa membalikkan keadaan, melihat segudang pengalaman yang dimilikinya.

untuk itu pentingnya penyusunan studi kelayakan bisnis dan terus mengevaluasinya agar bisnis tetap berjalan pada visi dan misi yang benar serta terus bisa beradaptasi dengan situasi. Penyusunan studi kelayakan biasa disusun oleh penyedia jasa pembuatan studi kelayakan dan jasa studi kelayakan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This