Jarang Pasang Iklan di Media, Berikut Strategi Pemasaran Unik Starbucks

Advertisements
Sumber: www.eater.com

Grapadinews.co.id – Meski muncul banyak pesaing di dunia bisnis serupa, namun Starbucks tetap menjadi brand nomor satu yang digandrungi oleh masyarakat. Menggunakan biji kopi pilihan sebagai bahan utamanya, kedai kopi asal Amerika Serikat ini sukses mencuri perhatian.

Di samping menerapkan strategi bisnis kerjasama dan kekeluargaan, perusahaan yang dipimpin oleh Howard Schultz ini juga memiliki startegi marketing berbeda. Dari awal terbentuk di Seattle, mereka telah menyebarkan produk kopi ecerannya ke seluruh dunia. Dilihat dari poin tersebut sudah bisa diketahui bila jenis usaha tersebut memiliki potensi.

Starbucks paling pemilih dalam menentukan biji kopi dan kualitas. Hal itu bertujuan untuk membangun citra serta reputasi merek. Mereka telah membangun itu secara luar biasa dari waktu ke waktu. Soal rasa, tidak ada bandingannya.

Akan tetapi strategi pemasaran tidak sebatas pada produk saja. Perusahaan juga perlu menilik soal keunikan, dan bagaimana cara mempromosikannya. Di bawah ini merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Starbucks sebagai bahan pertimbangan Anda mengembangkan bisnis!

Positioning

Sumber: agrodaily.com

Starbucks memposisikan dirinya sebagai brand kopi premium berdasarkan kesulurahan proses mulai dari penanaman, pemanenan hingga bagaimana mengolah kopi menjadi minuman lezat. Terlepas dari kopi berkualitas tinggi, proporsi nilai merek juga didasarkan pada pengalaman pelanggan.

Mereka menciptakan lingkungan toko yang baik, sehingga konsumen benar-benar dapat menghilangkan rasa lelah. Terlebih ruang dan citarasa premium menjadi satu menciptakan suasana santai yang nyaman.

Segmentasi

Sumber: 24horas.cl

Dibangun dengan mengusung konsep premium, maka sebagian besar pelanggan Starbucks adalah kelas menengah atas. Mereka mentargetkan orang-orang yang menginginkan tempat tenang untuk menikmati kopi dan menghilangkan lelah.

Baca Juga  Perusahaan Raksasa ini, Kini Tinggal Nama

Maka dari itu, bisnis ini mengincar masyarakat berpenghasilan tinggi, pemilik bisnis dan mereka dengan kisaran usia 25-60 tahun. Orang-orang dengan gaya hidup dinamis pada umumnya menginginkan kopi berkualitas sebagai teman di saat santai. Maka Starbucks menawarkan itu semua pada satu tempat.

Merchandise menarik dan taktik pemasaran unik

Sumber: miifotos.com

Merchandise bermerek serta menarik merupakan bagian penting dari strategi pemasaran. Mereka juga memainkan peran untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dengan demikian Starbucks membuat logo seelegan mungkin untuk menciptakan citra.

Mereka meletakkannya pada merchandise, cangkir, dan barang-barang lain untuk kemudian dibagikan kepada pelanggan setia. Hanya dengan memainkan taktik logo saja, mereka bisa menambah nilai pada sebuah barang yang tadinya biasa saja.

Di samping itu, Starbukcs juga tidak menggunakan teknik konvensinal untuk memasarkan mereknya. Mereka tidak mengandalkan metode pemsaran dan periklanan di papan poster, koran atau iklan-iklan di tempat umum. Kendati demikian masih mampu menghasilkan tingkat popularitas yang sangat tinggi.

Pelayanan pelanggan

Sumber: lte-4g.info

Untuk memasarkan dirinya sebagai merek yang lebih baik dan bertanggung jawab, Starbucks berorientasi penuh terhadap pelayanan dan bagaimana membangun etika baik. Konsumen bisa menikmati kopi dengan nyaman, ditambah pelayanan ramah dari karyawan. Mereka telah berhasil menciptakan sebuah citra merek yang unik dan kuat.

Dalam strategi bisnisnya, 99% persen kopi berasal dari pemasok di seluruh dunia. Hal tersebut terbukti dari citarasanya yang beraneka ragam dan lebih nikmat daripada kompetitor. Hal ini juga menguntungkan dalam segi pemasaran karena pelanggan tentu menginginkan produk yang berbeda.

Investasi periklanan

Sumber: iSpot.tv

Selama bertahun-tahun Starbucks dikenal tidak pernah memasang iklan. Semua pemasaran didasarkan pada citra merek dan ketenaran yang diperoleh dari menjual produk premium. Namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka membuat perubahan pada strategi pemasarannya dengan mulai berinvestasi dalam periklanan.

Baca Juga  Market Research : Tugas Jasa Market Research

Saat ini iklan sudah ditayangkan di televisi, koran hingga saluran digital. Pada tahun 2015, perusahaan menginvestasikan lebih dari 4,9 triliun rupiah untuk pemasangan iklan di berbagai media. Akan tetapi hal tersebut bukanlah fokus utamanya. Bila dibandingkan dengan Coca Cola dan Nike, Starbucks tidak seberapa dalam hal biaya pemasaran.

Sejak 2006 fokus utamanya yakni mengolah sumber daya manusia terbaik untuk pengolahan bahan baku berkualitas. Perwakilan Starbucks mengatakan bahwa keberhasilan perusahaan tidak bergantung pada tipuan iklan, melainkan individu-individu istimewa yang dilatih demi impian besar di masa yang akan datang.

Menciptakan brand premium dengan kualitas terbaik menjadi salah satu strategi markerting Starbucks. Dengan demikian mereka tidak perlu susah payah memasarkan produk melalui iklan di media, karena anggaran untuk itu dialihkan pada pelatihan sumber daya manusia demi keberhasilan perusahaan.

 

 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This