Grapadinews.co.id – Mata uang digital kini menjadi pilihan untuk berinvestasi. Menyimpan dana dengan memanfaatkan teknologi ini dinilai lebih menguntungkan baik dari segi profit maupun tenaga. Anda hanya perlu bermain-main dengan angka dan mengamatinya melalui layar saja.
Sebagai cara baru untuk berinvestasi, cryptocurrency banyak diperbincangkan di kalangan pecinta mata uang digital. Bahkan dalam beberapa media, topik ini memiliki platform khusus. Saking boomingnya, perusahaan-perusahaan investasi mata uang digital juga mulai berkembang di beberapa negara termasuk Indonesia.
Animo masyarakat negeri untuk berinvestasi cryptocurrency juga menunjukkan kemajuan. Pada survei yang dilakukan oleh Bitocto pada Januari-Februari 2019 menunjukkan bila pemilik dana uang digital sudah lebih dari 18.000. Di balik itu, ternyata ada fakta yang mengejutkan yakni 70 persen dari pemilik bitcoin adalah generasi milienial!
Pemilik cryotocurrency tinggal di kota kecil
Digital kerap kali dikaitkan dengan generasi milenial. Sebab mereka tumbuh bersama dengan teknologi dan tentunya memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang hal-hal yang berhubungan dengan digital.
Di Indoensia sendiri antusiasme masyarakat terhadap investasi cryptocurrency mengalami kemajuan pesat. Pada Januari hingga Februari 2019, Bitocto Indonesia melakukan survei terkait jumlah pemilik dana bitcoin.
Dari ribuan orang ternyata 70 persennya adalah generasi milenial. Disampaikan oleh Founder dan CEO Bitocto Indonesia, Milken Jonathan bahwa pemilik cryotocurrency yang di dominasi oleh generasi milenial itu uniknya justru tinggal di kota-kota kecil.
Jenis kelamin dan pekerjaan pemilik dana
Angka yang didapatkan dari hasil survei itu tentu mengejutkan. Mengingat generasi milenial masih terbilang baru. Milken menambahkan bahwa dari data yang didapat, 96,6 persen pemilik berjenis kelamin laki-laki dan sisanya perempuan.
Di samping itu, angka yang cukup bervariatif juga ditunjukkan oleh latar belakang partisipan. Perinciannya yakni, 51,7 persen pemilik bisnis, 24,1 persen pegawai swasta, 13,8 persen tidak bekerja dan 10,3 persennya adalah freelancer atau pekerja lepas.
Investasi trading banyak diminati
Tidak hanya di negeri Paman Sam atau Eropa, investasi dengan metode trading ini banyak diminai oleh masyarakat Indonesia. Dari hasil survei tersebut juga didapatkan bila 55 persen partisipan memilih cara ini. Kemudian 4 persen lannya memilih metode mining. Sementara sisanya yakni 41 persen menggunakan dua metode sekaligus.
Alasan mereka memilih berinvestasi cryptocurrency karena dinilai aman dan bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Setelah mereka mencoba dan mendapatkan keuntungan dari itu, kemudian disebarluaskan kepada kolega. Diketahui bila 96,6 persen orang meneruskan informasi mengenai menyimpan uang digital kepada orang-orang terdekat.
Di samping itu, alasan lain yang menjadi pemicu mereka suka dengan investasi model ini adalah sebagai media untuk belajar serta memahami kompleksitas teknologi blockchain beserta manfaatnya.
Milenial berperan serta
Keterlibatan sebagian besar kaum milenial justru berdampak baik untuk perkembangan cryptocurrency di Indonesia. Dikatakan bila keikutsertaan mereka pada aset digital ini membantu dalam kapitalisasi pasar, sehingga menjadikan kesuksesan dalam berinvestasi.
Dalam survei tersebut melibatkan 29 partisipan dari berbagai kota di Indonesia. Berdasarkan usia didapat 65,5 persen adalah generasi milenial dengan kisaran usia 17-30 tahun dan 34,5 persen berusia 31-50 tahun.
Antusiasme generasi milenial dalam dunia investasi cryptocurrency ini merupakan prestasi yang membanggakan. Terlebih industri digital di Indonesia juga mengalami kemajuan, sehingga bisa disandingkan dengan negara maju lainnya. Apakah Anda tertarikmengikut jejak para generasi milenial?
