Ingin Menulis Tentang Bisnis? Ketahui Trik-nya Berikut Ini!

Advertisements
Sumber: blog.suny.edu

Grapadinews.co.id – Pernahkah Anda merasa kagum dengan sebuah tulisan saat membaca buku? Tidakkah yang dipikiran adalah hal-hal tentang, bagaimana bisa si penulis menulis sebegitu indahnya? Bagaimana bisa ia menyihir pembaca hanya dengan bermain kata-kata?

Menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan, sebab pada dasarnya hanya perlu menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Sama halnya dengan bisnis, menjadi seorang penulis tidak harus memiliki latar belakang pendidikan di bidang yang sama. Siapapun bisa.

Ketika seorang pebisnis merilis sebuah buku yang berpengaruh untuk banyak orang, pastilah Anda berpikir ia berbakat dan memiliki kemampuan menulis khusus. Tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya yang terpenting adalah pola pikir untuk mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan yang menarik. Tentu saja, pendapat serta pengetahuan yang bisa memperkuat tulisan.

Biasanya, rasa ragu seseorang untuk menulis datang dari dirinya sendiri, seperti merasa malu, takut dan masih banyak lagi lainnya. Dengan demikian kemampuan bukanlah jadi penghalang, sebab yang terpenting berasal dari kemauan.

Namun, perasaan tidak percaya diri tersebut kadang kala muncul dari pengalaman pribadi. Sebuah laporan membuktikan bila ketidak yakinan untuk menunjukkan kemampuan bisa dikarenakan oleh kenangan yang tidak menyenangkan. Bisa saja di masa lalu pernah dikritik atau dipermalukan di depan umum.

Ekspresi diri mudah dihambat dengan perasaan emosi yang meluap-luap. Maka dari itu Anda perlu pola pikir positif untuk menghadapi naik turunnya mood saat menulis buku. Akan lebih baik bila berhenti di fase sulit. Mulailah dengan berlatih secara terus menerus dimulai dari menulis email, laporan, artikel, postingan blog hingga buku harian soal bisnis. Atau bisa juga ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memulai sebagai penulis bisnis profesional!

Baca Juga  Rencanakan Pertemuan Keluarga Untuk Saling Berbagi Dalam Kebersamaan

Apa yang perlu dipikirkan sebelum menulis?

Sumber: twoscoopsofbusiness.com

Sebagian berpikir bila menuangkan dalam kata-kata adalah hal yang sulit, lantas orang yang pandai menulis tentu lebih pintar dari lainnya. Singkirkan pikiran demikian, sebab jika tidak mencoba secara langsung Anda tidak akan pernah mengetahui bagaimana rasanya menuliskan ide.

Menulis tidak hanya menuangkan gagasan secara nyata dan logika. Percuma saja demikian bila Anda tidak dapat menjabarkan dan menjelaskan. Karena pada dasarnya, kegiatan tersebut tidak hanya memuaskan diri namun juga membagikan pengetahuan kepada pembaca, sehingga menjadi ilmu yang berguna untuk banyak orang.

Dengan demikian, ada baiknya untuk menyingkirkan pikiran-pikiran negatif yang dapat menghambat pikiran selama menuangkan ide. Pikirkan hal-hal positif yang berhubungan dengan apa yang ditulis untuk meningkatkan konsentrasi, sehingga Anda bisa dengan mudah menulis gagasan.

Untuk meningkatkan pikiran positif, seorang penulis juga perlu berlatih, seperti yoga, traveling sebagai cara untuk bertemu dengan orang serta lingkungan baru, menyatu dengan alam, hingga melakukan hobi apa pun yang disukai. Pastikan untuk me-refresh pikiran dan memulai dengan konsentrasi penuh terhadap topik yang akan dibahas.

Pada setiap pemikiran negatif, tanyakan bagaimana Anda bisa menanganinya?

Sumber: udemy.com

Ada banyak jenis-jenis pikiran negatif. Namun yang tersulit adalah membangun kepercayaan diri. Ketika Anda berpikir bahwa orang yang pandai menulis lebih pintar dari orang lain, katakan pada diri sendiri bila kegiatan ini merupakan sesuatu yang bisa dipelajari.

Mungkin beberapa penulis lebih pintar tetapi bukan berarti mereka lebih baik. Hindari pikiran-pikiran yang bisa membuat Anda justru merasa kerdil dan tidak hebat. Sebab sebenarnya menulis adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh siapapun. Yang membedakan adalah seberapa sering mengasah kemampuan, sehingga akan menghasilkan tulisan yang menarik dan bermanfaat.

Baca Juga  4 Cara Untuk Mengasah Kreativitas dan Inovasi Dalam Perusahaan

Pada dasarnya pikiran negatif tidak berasal dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Meskipun bersifat sepeleh, akan tetapi bila dibiarkan akan menjadi momok dan Anda tidak akan pernah maju. Pastikan untuk singkirkan negative mind dengan membayangkan bahwa setiap manusia memiliki skill dan pemikiran yang sama.

Apa yang dilakukan setelah mulai menulis?

Sumber: jbklutse.com

Sebenarnya menulis adalah kegiatan santai dan hanya mengikuti kemana ide mengalir. Ditambah pula dengan mood yang mendukung agar meningkatkan semangat. Tidak ada peraturan khusus bagi mereka, termasuk apa yang harus dilakukan setelah memulai menulis.

Bahkan sangat disarankan untuk berhenti sejenak ketika tubuh dan pikiran mulai lelah. Jika dipaksakan justru akan mempengaruhi hasil tulisan, ditambah lagi dengan perasaan buntu dan tidak tahu harus harus membawa tulisan ke mana. Apabila Anda suka bermain media sosial, seperti Facebook atau Twitter, tidak ada salahnya untuk mengintip sejenak apa yang ada di sana.

Tidak semua media sosial bersifat hiburan, justru melaluinya Anda bisa mendapatkan beragam informasi sebagai inspirasi yang kemudian dapat dituangkan ke dalam tulisan. Bisa juga membuat teh hangat untuk merileksasikan pikiran sejenak sembari mengembalikan mood.

Tidak ada salahnya pula bila disambi membuka email untuk mengecak urusan penting dan janji. Sebenarnya ada banyak cara untuk mensiasati kembalinya mood dan pikiran fresh. Anda bisa memanfaatkan hal yang dirasa ampuh demi kebaikan hasil tulisan.

Haruskah menunda pekerjaan menulis saat konsentrasi menurun?

Sumber: homeworkhelpglobal.com

Saat mulai berkonsentrasi menulis suatu topik, kemudian Anda terpaksa harus meninggalkan karena merasa jenuh, itu bukanlah masalah. Sebab ada baiknya memang ditinggalkan sejenak untuk kembali mengumpulkan energi serta pikiran. Jika dipaksakan hasilnya akan berdampak tidak baik pada diri sendiri dan hasil tulisan.

Baca Juga  Memakai Studi Kelayakan Bisnis Dengan Jasa Di Surabaya

Namun biasanya para penulis merasa sebal saat sudah banyak menuangkan kata-kata dan hampir selesai justru ide stuck dan mood drop. Hingga akhirnya terpaksa meninggalkan pekerjaan sejenak. Meski beberapa gagasan tiba-tiba hilang, sebenarnya berhenti sejenak adalah hal yang baik. Tidak ada salahnya menunda kegiatan sebentar untuk kembali mengumpulkan suasana hati. Hal demikian sama saja dengan membiarkan otak beristirahat sejenak, sehingga bisa menurunkan tingkat stres.

Bagaimana perasaan seseorang saat menulis?

Sumber: womenosophy.com

Pertanyaan ini seringkali dilontarkan bagi mereka yang ingin menulis. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda. Jika memang kegiatan ini dilakukan dengan telaten dan konsisten, maka Anda akan merasakan manfaatnya. Ialah bukan lagi sebagai beban tapi memang suatu hal yang menarik.

Ada pula yang justru merasakan sebaliknya. Menulis bisa membuat stres, jenuh dan kurang menyenangkan. Akan tetapi perasaan demikian bisa diatasi yakni dengan memulai tulisan sederhana. Anda juga perlu pemanasan, terlebih untuk hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Lantas memulai tahap demi tahap. Namun hindari melakukan hal dengan keterpaksaan sebab justru akan membuat segala sesuatunya tidak seperti yang diinginkan.

Saat membaca buku tentang bisnis, setidaknya pembaca akan membicarakan tentang isi tulisan baik mengenai konsep hingga ide yang dituangkan. Sangat sedikit sekali yang menilai dari latar belakang penulisnya, hal itu hanyalah pendukung saja.

Oleh sebab itu, siapapun bisa menulai asalkan memiliki kemauan. Apakah Anda tertarik untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk kata-kata? Jadi bagian dari kontributor kami, yuk!

 

 

 

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This