
Grapadinews.co.id – Selain teknologi, bisnis properti juga sangat menjanjikan. Setiap tahun harga terus naik, namun masih saja diburu. Nilainya yang semakin tumbuh tidak menyurutkan para pembeli untuk berinvestasi. Maka kini hunian termasuk sebagai aset yang diperhitungkan.
Sejak pemerintah membuat program satu juta rumah, masyarakat semakin bersemangat untuk berinvestasi di bidang properti. Harga naik tidak menjadi kendala, sebab menurut mereka profit yang didapat justru lebih tinggi. Mereka yang membeli juga belum tentu menghuni, ada juga yang menjadikannya sebagai lahan penghasilan tambahan atau memang untuk investasi jangka panjang.
Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengontrakkan atau menyewakannya kembali sebagai langkah tepat untuk berinvestasi. Daripada membiarkanya rusak oleh alam atau lingkungan, tidakkah lebih baik dimanfaatkan untuk menghasilkan pundi-pundi uang, bukan?
Kendati demikian mencari seorang penyewa bukanlah pekerjaan mudah. Biasanya mereka juga membandingkan antara harga satu dan lainnya, lantas menengok bagaimana kondisi dan kelayakan. Oleh sebab itu sebagai pemilik rumah ikuti tipsnya berikut ini yuk agar Anda cepat mendapatkan pengontrak!
Lokasi strategis

Sama halnya hendak membeli rumah, penyewa biasanya juga melihat lokasi hunian. Aspek ini menjadi faktor penentu utama dari harga jual serta bersedia atau tidaknya mereka mengontrak atau menyewa.
Rumah yang berlokasi strategis, misalnya dekat dengan pusat perbelanjaan, sekolah, pusat kota, kampus dan perkantoran biasanya lebih banyak dicari. Terlebih bila terletak di pinggir jalan atau berada di dalam perumahan.
Bukan berarti rumah di dalam gang tidak bernilai tinggi, hanya saja penyewa juga terkadang mempertimbangkan apakah jalan cukup muat dengan kendaraan keluar masuk. Mereka juga menginginkan waktu efisien dan hemat transportasi untuk menuju tempat kerja atau berlibur, sehingga lokasi strategi merupakan pertimbangan utama.
Rumah layak huni

Jika dibiarkan terlalu lama kosong, apalagi tidak pernah diperbaiki maka biasanya rumah akan cepat rusak. Entah kusen yang sudah mulai rapuh, tembok mengelupas, atap bocor, lantai kotor dan beberapa fasilitas seperti air tidak berfungsi serta masih banyak lagi lainnya. Dengan kondisi yang tidak memungkinkan itu, penyewa pasti mundur dari tawaran Anda.
Pada dasarnya, hunian seperti anak sendiri. Anda harus setiap saat mengunjunginya untuk diperiksa adakah kerusakan dan bagaimana degnan kondisinya. Semakin baik dan terawat, maka harga sewanya juga makin tinggi. Apalagi jika menambahkan taman hijau, kolam renang serta beberapa spot untuk bersantai.
Nah, tetapi jika biaya perbaikan dan penambahan fasilitas itu terlalu memberatkan, sebagai pemilik Anda bisa membebankan kepada penyewa melalui kenaikan biaya kontrak atau sewa. Mereka tidak akan menolak jika memang harga sesuai dengan fasilitas dengan kondisinya yang benar-benar layak huni.
Menetapkan harga terbaik

Bisnis properti kini banyak diminati. Para investor berlomba-lomba mencari hunian menarik untuk kemudian dijual/disewakan/dikontrakkan kembali. Tidak ayal bila persaingan di bidang ini semakin ketat.
Sebelum menawarkannya kepada penyewa, alangkah lebih baik bila tentukan terlebih dahulu harga sewa yang pas. Anda tidak bisa langsung mematoknya dengan biaya tinggi, sebab semua itu harus disesuaikan dengan beberapa pertimbangan, misalnya fasilitas yang ditawarkan serta lokasi.
Apabila dua hal tersebut memang sudah di atas standar dalam artian bagus dan layak huni, maka kini saatnya untuk mencari referensi harga hunian di berbagai media, baik online maupun cetak. Di sana Anda akan menemukan berbagai macam harga yang ditawarkan. Akan lebih baik bila penetapan tidak terlalu tinggi juga rendah. Dengan demikian penyewa akan tertarik.
Target pasar

Sama halnya dengan memproduksi barang atau jasa, bisnis properti juga harus menyesuaikan dengan pasar. Pemilik perlu menyesuaikan target berdasarkan jenis profesi hingga usia.
Mengapa bisnis ini juga perlu target? Sebab pada dasarnya setiap profesi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Mereka yang bekerja kantoran lebih suka hunian dekat dengan tempat kerja, sehingga lebih menghemat waktu dan tenaga. Selain itu juga dibutuhkan ketenangan sehingga lingkungan nyaman dan damai merupakan solusi terbaik.
Sementara itu berbeda dengan mereka yang berprofesi sebagai wirausaha. Biasanya pebisnis tidak begitu memikirkan di mana lokasi hunian. Mereka hanya menginginkan rumah yang memiliki ruang kerja khusus dan fasilitas yang bisa membangun ide.
Dengan demikian, masing-masing target pasar memiliki harapan rumah dan fasilitas yang berbeda-beda. Maka Anda perlu menentukan untuk siapa hunian disewakan atau dikontrakkan?
Manfaatkan teknologi sebagai media promosi

Apa sih yang tidak mudah dewasa ini? Segala sesuatunya termasuk mempromosikan bisnis bisa langsung dilakukan dengan cepat dan tepat. Anda tidak perlu mengeluarkan kocek tinggi untuk pasang iklan. Cukup memanfaatkan media online yang dimiliki, maka hunian siap dipasarkan.
Dalam iklan online, Anda perlu menautkan gambar semenarik mungkin yang menunjukkan detail rumah, mulai dari halaman depan, ruang tamu, kamar, ruang keluarga, kamar mandi, dapur hingga halaman belakang. Tidak lupa pula tambahkan foto fasilitas yang diberikan agar memberikan nilai plus.
Sementara itu, cantumkan deskripsi tentang hunian, mulai dari luasnya, jumlah kamar tidur, kamar mandi, bahan bangunan hingga tentang lokasi dekat dengan apa saja. Agar memudahkan calon penyewa menghubungi Anda, tambahkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Mudah, bukan?
Bisnis properti bisa lebih cepat menghasilkan bila pemilik benar-benar memperhatikan setiap detail yang harus diperbaiki. Anda juga perlu menyesuaikan beberapa aspek agar rumah siap diburu oleh para penyewa atau pengontrak. Catat yuk tips-tipsnya di atas!