Ramalan IMF: Ekonomi Indonesia Menderita di Antara Negara G20

ekonomi indonesia

Pandemi covid-19 membuat berbagai sektor negara lumpuh. Karena efeknya sangat masif dan menyengsarakan banyak pihak dalam waktu yang relatif singkat. Salah satu sektor yang terkena dampak ini adalah pariwisata dan ekonomi. Akibatnya ekonomi Indonesia merosot tajam dari yang sudah ditargetkan sebelumnya.

Hal ini tentu di luar prediksi dan kuasa siapa saja. Karena tidak ada yang bisa memprediksi pandemi tersebut. Selain itu, setiap negara juga berjuang menangani hal tersebut dan berharap pandemi akan berakhir dan keadaan akan pulih seperti sedia kala.

Akan tetapi, hal ini tidak mudah dilakukan karena perkembangan virus ini sangat cepat dan menyerang orang-orang dengan mudah. Tentunya terdapat berbagai tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut contohnya saja insentif dana untuk bisnis, pelayanan kesehatan gratis yang masif, kampanye pencegahan covid-19, keringanan pajak dan lain sebagainya.

Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2021

Akibat pandemi target pertumbuhan perekonomian pun harus mengalami penyesuaian. Karena pertumbuhan ekonomi sebuah negara bergantung dari banyak hal. Namun, faktor terbesar yang mempengaruhinya adalah ekonomi. Mengingat selama pandemi banyak sektor bisnis yang anjlok, akhirnya pertumbuhan yang diinginkan harus diturunkan. Karena sangat tidak rasional jika memaksakan pertumbuhan tersebut dengan kondisi saat ini.

Menurut IMF pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diprediksi akan mengalami penurunan dari yang semual 4,3% pada bulan April 2021 akan menjadi 3,9%. Hal ini senada dengan kondisi pertumbuhan Covid-19 yang tiba-tiba melonjak pada beberapa bulan terakhir.

Namun, jika dilihat dari anggota negara G20 lainnya maka India dan Indonesia akan mengalami penurunan ekonomi yang paling besar. Karena, tingkat vaksinasi yang masih rendah di dua negara tersebut. Padahal dua negara ini memiliki jumlah penduduk yang sangat besar di dunia.

Baca Juga  Pelajaran Bisnis Dari Insiden Robeknya Sepatu Nike Pebasket Zion Williamson

Akan tetapi, potensi pertumbuhan Indonesia lebih tinggi daripada India. Menurut IMF, Indonesia akan mengalami peningkatan ekonomi menjadi 5,9%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi India justru mengalami penurunan yang cukup besar. Karena pada awalnya pertumbuhan sekitar 12,5% menajdi 9,5%.

Penyebab utama hal ini dikarenakan rendahnya tingkat vaksinasi di masing-masing negara. India dan Indonesia baru saja melakukan vaksinasi sekitar 10%. Padahal negara maju setidaknya mencapai 40% sedangkan negara lain secara umum sekitar 12%.

Jika dilihat dari sesama anggota negara ASEAN, maka negara Malaysia akan mengalami pertumbuhan pada tahun 4,7% pada tahun 2021 dan 6% di tahun 2022. Filipina akan tumbuh sekitar 5,4% pada tahun ini dan 7% di tahun depan. Thailand justru mengalami pertumbuhan yang rendah karena pertumbuhannya sekitar 2,1% pada tahun 2021 dan 6,1% pada tahun 2022.

Para pakar IMF memperkirakan bahwa negara-negara berkembang dan negara yang memiliki penghasilan rendah membutuhkan banyak dana untuk mengatasi pandemi. Setidaknya dana yang yang dibutuhkan sekitar US$200 miliar untuk menangani pandemi dan US$250 miliar untuk mengembalikan kondisi negara ke keadaan sebelumnya.

Tentunya perkembangan ekonomi Indonesia ini tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja. Karena dengan dukungan masyarakat maka perekonomian tersebut akan membaik dengan lebih cepat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This