Daftar riwayat hidup memiliki peran penting dalam melamar pekerjaan. Dokumen ini memaparkan informasi secara rinci seputar gambaran kehidupan seseorang. Selain itu, dokumen juga berisi tentang informasi berupa sertifikasi profesi yang telah kamu laksanakan.
Daftar riwayat hidup harus berisi identitas diri, pengalaman, kualifikasi pendidikan, hingga berbagai informasi yang dapat menunjang pekerjaan yang dilamar. Daftar riwayat hidup sebaiknya dibuat semenarik mungkin tetapi harus mudah terbaca dan mudah dipahami.
Baca Juga : 4 Cara Sederhana Mempersiapkan Diri Menghadapi Tes CPNS
Berikut ini cara membuat daftar riwayat hidup yang berisi berbagai data dan harus dilengkapi.
1. Mengisi Identitas Diri
Pertama merupakan hal yang paling penting dalam daftar riwayat hidup. Identitas diri mencantumkan nama lengkap, alamat, nomor telepon atau nomor handphone serta alamat email. Pasang juga pas foto agar daftar riwayat hidup lebih menarik.
Pastikan nomor telepon dan alamat email yang kamu cantumkan masih aktif. Lebih baik juga jika alamat email menggunakan nama asli sehingga lebih mudah untuk diketahui.
Selain itu, kamu juga bisa mencantumkan berbagai informasi tambahan seperti tinggi badan, berat badan, dan lainnya. Sebaiknya, hanya cantumkan berbagai hal yang perlu diketahui oleh target pembaca.
2. Mencantumkan Riwayat Pendidikan
Hal kedua yang perlu dicantumkan adalah riwayat pendidikan. Sebaiknya kamu juga menuliskan tahun awal masuk dan selesai dari suatu jenjang pendidikan. Paling penting, cantumkan nilai atau indeks prestasi kumulatif (IPK) yang pernah kamu raih.
Jika sub judul yang kamu tulisakan adalah “Riwayat Pendidikan”, maka tulislah jenjang dari yang paling rendah ke tinggi. Namun, apabila dalam sub judul hanya tertulis “Pendidikan”, maka cantumkan jenjang dari yang tertinggi hingga terendah.
3. Menuliskan Keahlian atau Pengalaman Organisasi
Selain pendidikan, menuliskan keahlian juga perlu kamu cantumkan dalam membuat daftar riwayat hidup. Cantumkan keahlian yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar.
Untuk pengalaman organsasi, sebaiknya tuliskan pengalaman yang memiliki kaitan secara langsung dengan pekerjaan tersebut. Apabila tidak memiliki pengalaman organisasi sama sekali, maka kamu dapat mengosongkan kolom ini.
4. Pengalaman Pekerjaan
Selanjutnya apabila kamu sudah pernah melakukan pekerjaan, dapat mencantumkan pengalaman tersebut dalam CV. Kamu bisa mencantumkan masa waktu kerja, dan jabatan atau profesi pekerjaan. Akan tetapi, jika kamu adalah seorang fresh graduate, maka dapat menuliskan pengalaman selama praktik kerja lapangan (PKL) atau program magang.
5. Mencantumkan Prestasi atau Penghargaan yang Pernah Diraih
Apabila kamu pernah mendapatkan suatu penghargaan tertentu, kamu dapat memasukkan dalam daftar riwayat hidup. Hal tersebut dapat menjadi nilai tambah untuk kamu. Akan tetapi, ada baiknya kamu mencantumkan penghargaan yang memang sesuai dengan profesi kerja yang dituju.
Jika daftar riwayat hidup yang sudah diisi tersebut sudah lengkap, maka kamu harus mengeceknya kembali apakah ejaan yang digunakan dalam dokumen tersebut juga benar. Diharapkan dengan penjelasan di atas, kamu dapat lebih termudahkan dalam membuatnya.