5 Prinsip Memulai Bisnis Berdasarkan Syariah, Kunci Meraih Kesuksesan

Sumber: thenewstribe.com

Grapadinews.co.id – Sistem keuangan Islam dan konvensional jauh berbeda. Dalam Islam, segala aspek manajemen harus sesuai dengan syariah, yang mana didasarkan pada Al-Qur’an. Konsep tersebut juga mengacu pada  sistem bagi hasil yang berusaha menguntungkan kedua belah pihak.

Dari abad pertengahan, umat Islam telah dikenal sebagai kelompok paling mahir dalam menjalankan bisnis, ilmu pengetahuan dan aspek peradaban lainnya. Prinsip-prinsip transaksi keuangan Islam mulai diangkat dan dikenal kembali pada abad ke-14. Sistem tersebut diketahui telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad.

Menurut sejarah, kaum Muslimin terlibat dalam perdagangan tidak hanya di Semenanjung Arab, tetapi juga hingga ke Mesopotamia dan Afrika Barat. Hal inilah yang kemudian menciptakan peluang untuk meningkatkan bisnis ke segala penjuru dunia. Berikut ini merupakan rahasia sukses umat Islam dahulu dalam menjalankan usaha!

Berangkat dari niat baik

Sumber: www.themalaysiantimes.com.my

Abu Bakar As-Sidiq ra adalah seorang pedagang kaya yang menjalankan bisnisnya dengan integritas. Dia adalah orang pertama yang mempercayai kenabian Rasulullah dan membuktikan keimanan. Ketika memutuskan untuk memeluk Islam, segala sistem bisnis yang selama ini dijalankan mulai diubah ke jalan yang sesuai dengan syariat.

Beberapa sahabat Rasul yang pertama kali menerima keputusan Abu Bakar yakni Utsman bin Affan, Zubair bin Awam, Thalhah bin Ubaidullah, Abdur Rahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqas dan Ubaidah bin Al-Jarrah. Mereka adalah orang-orang yang dijamin surga oleh Nabi Muhammad dan merupakan aset terbesar umat Islam. Sebagai seornag muslim taat, Abu Bakar memulai bisnisnya dengan niat, jiwa dan pikiran positif demi tujuan kesuksesan baik di dunia maupun akhirat.

Terapkan transaksi halal

Sumber: fianz.com

Dalam firman-Nya Allah berkata,

“Hai, kamu yang beriman! Janganlah memakan riba berlipat ganda dan berlipat ganda, tetapi takutlah kepada Allah agar kamu berhasil.” (QS, 3:130).

Baca Juga  Meski Tanpa Modal Besar, 5 Hal Ini Bisa Jadi Bekal Bangun Bisnis

Selain riba, umat Islam juga perlu menghindari bisnis apapun yang berkaitan dengan barang-barang haram, seperti minuman keras, perjudian, pornografi dan semua yang dilarang oleh Islam secara keseluruhan. Di samping itu juga, Islam melarang menimbun barang karena itu sebenarnya bisa dimanfaatkan dan diberikan kepada yang membutuhkan.

Bangun kepercayaan melalui ketulusan

Sumber: marketingland.com

Sebuah contoh yang baik dari kehidupan Rasulullah SAW. Ketulusannya kepada Khadijah membuat beliau mendapatkan cinta. Dalam menjalankan bisnisnya, Nabi Muhammad selalu mengawalinya dengan kesepakatan bersama agar tercipta keadilan. Sementara itu, Islam tidak menetapkan batas keuntungan.

Jika memang ada kesalahan pada produk, cara terbaik yakni dengan mengungkapkan yang sebenarnya kepada pelanggan atau memperbaiki sebelum dijual. Rasulullah mengatakan, “Orang yang menipu bukanlah salah satu dari kita.” Maka, daripada mendatangkan murka Allah, sebaiknya terapkan prinsip kejujuran dalam berbisnis

Kelola arus kas

Sumber: toppbusiness.ca

Arus kas merupakan komponen penting dalam pengelolaan keuangan. Sebisa mungkin hindari sesuatu yang menimbulkan hutang karena sebenarnya itu tidaklah begitu bermanfaat untuk bisnis yang dijalankan.

Dianjurkan untuk menjual barang dengan harga yang sesuai dan mengambil keuntungan yang sedikit saja. Profit yang didapatkan dari itu bisa digunakan untuk pengelolaan dan membantu dalam melestarikan aset.

Mulai dari hal kecil

Sumber: www.impetus4.com

Salah satu rahasia sukses berbisnis adalah dengan memulai dari hal kecil. Contoh yang bisa diambil yakni dari kehidupan Abdurrahman bin Auf ra, saudara laki-lakinya, Ansari menyumbangkan setengah dari kekayaan untuknya. Sebagai imbalan, Abdurrahman mengatakan, “Semoga Allah memberkati kekayaan dan keluargamu. Tunjukkan saja jalan ke pasar.”

Akhirnya ia berangkat menjual susu setiap hari hanya dengan bermodalkan dua dirham. Kemudian Abdurrahman mencoba peruntungan baru berjualan kuda dan mendapatkan keuntungan dari itu. Ketika Allah lebih memberkatinya, usahanya berkembang menjadi produk pertanian dan perdagangan ekspor. Kemudian menjadi salah satu saudagar kaya di masa Nabi, namun tidak lupa menyumbangkan keuntungannya untuk amal.

Baca Juga  Andika Pujangkoro dan Italius Grapadi Internasional Dongkrak Ekonomi Lokal Serang Pandeglang

Islam mengajarkan untuk berbisnis secara sehat. Pada prnsipnya, menurut syariah setiap usaha yang dijalankan haruslah adil dan sesuai dengan Al-Qur’an. Siap berwirausaha?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This