
Grapadinews.co.id – Melalui proses wawancara, tim rekruitmen dapat mengetahui siapa, latar belakang hingga keahlian calon tenaga kerja. Dari sana bisa dinilai apakah mereka layak menjadi bagian dari perusahaan atau tidak. Kendati demikian, biasanya pewawancara ingin mengetahui kandidat lebih dekat dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terduga. Misalnya saja seputar hobi, minat, posisi yang diharapkan hingga bagaimana mereka mencari solusi atas masalah.
Intinya, proses wawancara tidak bisa dianggap remeh. Sebab dari first impression hingga percakapan dimulai, Anda akan mendapatkan penilaian penuh. Di samping itu, wawancara kerja adalah tempat bagi calon tenaga kerja untuk menunjukkan keterampilan serta keahlian kepada manajer perekrutan.
Keahlian yang Anda ceritakan haruslah berbeda dengan kandidat lainnya. Pastikan agar setiap kisah yang dibagikan menjadi sesuatu yang baru bagi mereka atau bahkan menginspirasi. Lantas bagaimana caranya menonjolkan skill di hadapan para tim rekruitmen, sehingga bisa menarik mereka? Simak tips-nya berikut ini!
Soal skill dan hubungannya dengan perusahaan

Setiap kandidat tentu memiliki keahlian yang berbeda-beda. Mereka juga berasal dari latar pendidikan tidak sama. Akan tetapi memperebutkan satu posisi. Itulah yang kemudian menjadi tantangan bagi masing-masing pencaker untuk menarik perhatian tim rekruitmen.
Pastikan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu yang meliputi nama, alamat, tentang keluarga, usia hingga tempat tinggal saat ini. Lanjutkan dengan mendeskripsikan latar pendidikan dan hubungannya dengan posisi yang dilamar. Jadikan bidang yang Anda geluti memiliki relasi dengan posisi yang diinginkan.
Langkah selanjutnya yakni mendeskripsikan keahlian yang dimiliki. Bukan hanya sekadar skill, tapi bagaimana aspek itu menguntungkan bagi perusahaan. Bantu tim rekruitmen memahami Anda sebagai calon aset berharga untuk mereka nantinya.
Ketika berbicara soal keahlian, pastikan pula gambarkan secara detail dan pengaruhnya untuk pekerjaan yang hendak digeluti. Di samping itu, perlu juga menjelaskan hasil dari keterampilan hingga bagaimana nantinya mendorong suatu perubahan.
Hal lain yang patut diperhatikan yakni pilihan bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan keterampilan. Lebih dari sebuah pernyataan tentang diri sendiri, deskripsikan bagaimana Anda menggunakan skill untuk me-manage tim atau berkolaborasi dengan rekan. Sebab dalam dunia kerja, kerjasama itu penting agar pekerjaan dapat terselesaikan tepat waktu, baik dan sesuai rencana.
Ceritakan tentang pengalaman kerja

Meskipun beberapa pekerjaan terbuka untuk para lulusan baru, namun memiliki pengalaman kerja adalah nilai plus. Tim rekruitmen akan beranggapan bahwa Anda sudah terbiasa dengan lingkungan, jam hingga tugas.
Maka saat proses wawancara, mereka kerap menanyakan seputar pengalaman kerja. Dalam hal ini, cara terbaik untuk memberikan contoh adalah mendeskripsikan keterampilan di pekerjaan lalu. Anda bisa menjelaskan posisi terdahulu beserta jobdesk-nya, lantas bagaimana menghadapi kendala yang pernah terjadi, serta solusi apa untuk menyelesaikan itu semua.
Jelaskan bagaimana Anda menggunakan keterampilan khusus dalam suatu pekerjaan hingga mendapatkan hasilnya. Ada baiknya tidak perlu terburu-buru, namun layaknya orang berdongeng. Ilustrasikan apa tantangan dan cara menyelesaikan itu semua. Bukan bermaksut untuk menyombongkan, namun langkah ini justru menambah keyakinan tim rekruitmen bila Anda adalah orang yang tepat.
Tunjukkan soft skill

Tidak hanya keterampilan secara terlihat, soft skill seperti komunikasi, memecahkan masalah hingga mudah beradaptasi juga perlu dibeberkan. Hal tersebut lebih penting bagi perusahaan karena mereka lebih sulit diajarkan daripada yang berupa teknis.
Dengan menceritakan soal soft skill, Anda memposisikan diri sebagai aset berarti bagi perusahaan. Pada dasarnya keahlian ini melengkapi keterampilan teknis, maka menjelaskannya secara bersamaan bisa membantu membangun keahlian yang luar biasa.
Salah satu cara mudah untuk menunjukkan soft skill adalah memperhatikan bahasa tubuh selama wawancara. Pastikan lakukan kontak mata, tidak gelisah dan mempertahankan sikap baik. Di samping itu, hindari memaksakan menyebutkan keterampilan ke dalam jawaban yang diberikan.
Meski proses wawancara dibatasi oleh waktu, namun tidak ada salahnya untuk mendeskripsikan keahlian yang dimiliki sedetail mungkin. Agar tidak membosankan, Anda juga perlu menambahkan hubungan keterampilan tersebut dengan peran di perusahaan nantinya.