MenyalinHarap perbaharu

11 Faktor Pengaruhi Fluktuasi Harga Emas

Sumber: entertainmentheat.com

Grapadinews.co.id – Memperoleh keuntungan tidak hanya dari penjualan. Taktik bisnis yang perlu Anda ketahui untuk menambah benefit yaitu berinvestasi. Cara ini biasa dilakukan dengan menyisihkan sejumlah harta yang dimiliki, kemudian dialihkan untuk usaha lainnya. Bisa juga untuk membeli barang bergerak, seperti properti, tanah, hingga perhiasan.

Properti merupakan salah satu barang bergerak yang menjanjikan. Harganya terus naik setiap tahun tanpa dipengaruhi oleh faktor di sekitarnya. Sebab ialah masuk ke dalam kebutuhan manusia, tidak ayal bila harga jualnya terus membumbung tinggi. Selain itu, investasi yang juga diminati oleh banyak orang adalah emas.

Emas digunakan sebagai standar nilai mata uang di seluruh dunia. Menariknya, barang bergerak satu ini terus berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar. Investasi jenis ini dianggap menjanjikan dikarenakan mudah dibeli saat harga turun dan dijual saat naik. Keuntungan yang bukan main-main itulah membuatnya sebagai logam mulia paling diminati. Bagi para investor, naiknya harga emas menjadi ladang tersendiri untuk menambah keuntungan.

Pada tahun 2016 merupakan masa jaya bagi para investor logam mulia. Emas batang memiliki keuntungan terbaik dalam 30 tahun selama kuartal pertama. Sejak saat itu dari tahun ke tahun nilainya tetap stabil, namun tetap dengan harga jual tinggi di beberapa waktu. Dengan demikian, faktor apa yang menyebabkan harganya naik-turun? Simak ulasannya berikut ini!

Krisis global

Sumber: www.intheblack.com

Harga emas cenderung akan naik ketika masyarakat berkonflik dengan pemerintah, sehingga mempengaruhi pasar keuangan dan disebut dengan komoditas krisis. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia berdampak pada harganya karena dianggap sebagai sumber keamanan di tengah gejolak ekonomi atau geopolitik.

Seperti contoh, harga emas melonjak setelah penduduk Rusia pindah ke Ukraina. Kala itu masyarakat tidak yakin tentang stabilitas geopolitik wilayah tersebut. Kasus lainnya seperti aksi militer pada Perang Teluk I yang mendukung situasi geolpolitik, sehingga harga emas melunak. Intinya, kekacauan yang terjadi di dunia politik membuat orag-orang berbondong-bondong berinvestasi logam mulia ini karena dinilai sebagai tempat yang aman.

Inflasi

Sumber: merahputih.com

Inflasi dapat mempengaruhi harga emas. Pada umumnya, tingkat kenaikan barang dan jasa yang tinggi cenderung mendorong nilanya turut melambung, begitu pula sebaliknya.

Kenaikan barang serta jasa merupakan pertanda dari pertumbuhan dan ekspansi ekonomi. Saat itu biasanya Federal Reserve tengah memperluas pasokan uang, sehingga melemahkan nilai mata uang kertas yang ada dalam sirkulasi.

Dengan demikian di waktu tersebut semua barang serta jasa cendrung naik. Maka dipilihlah emas sebagai aset utama dan sebagai tempat penyimpanan. Itulah sebabnya, mengapa program pelonggaran kuantitatif dipandang sebagai hal positif untuk kenaikan logam mulia.

Nilai mata uang boleh saja berfluktuasi, namun nilai emas lebih stabil dalam jangka panjang. Logam ini lebih menarik dijadikan sebagai bahan investasi karena berisiko rendah terhadap kerugian yang diakibatkan oleh mata uang. Investor akan tergugah untuk membelinya saat nilai uang kertas mulai turun.

Baca Juga  Prospek Menjanjikan dari Bisnis Batu Mulia

Pergerakan mata uang

Sumber: portalInvestasi.com

Dolar AS masih menjadi mata uang cadangan paling dominan di dunia. Itulah mengapa menjadikannya sebagai salah satu mata uang utama yang dimiliki berbagai begara untuk perdagangan internasional.

Pergerakan mata uang ini juga turut mempengaruhi naik-turunnya harga emas. Dolar AS berada di titik rendah, maka mendorong harga logam mulia makin melambung. Sebab pada dasarnya uang dan komoditas di seluruh dunia ini akan meningkat nilainya bila mata uang tersebut jatuh.

Sebaliknya, jika dolar AS menguat dan terjadi pertumbuhan perekonomian di Amerika Serikat, maka harga emas turun. Seperti contoh dolar AS yang melemah pada tahun 2016 berperan penting dalam mendorong kenaikan harga emas.

Harga emas dan kekuatan dolar memiliki hubungan terbalik. Ketika dolar menguat, emas melemah, begitu pula sebaliknya. Misalnya saja pada antara 1-10 September 2014, indeks dolar Amerika Serikat naik hampir 2 poin. Kondisi ini melemahkan pasar emas. Di sisi lain, mereka justru akan membeli emas saat melihat nilai dolar menguat, tentu saja itu akan menjadi keuntungan.

Ketidakstabilan bank sentral

Sumber: news.globalarthaonline.com

Masing-masing negara memiliki bank sentral, Indonesia dengan Bank Indonesia, Amerika serikat dengan Federal Reserve, ada pula Bank Sentral Eropa, Bank Jepang dan Bank Nasional Swiss. Kegagalan bank dan kebijakan ekonomi yang tidak teratur dapat membuat pembelian emas naik.

Seperti yang telah dijelaskan pada poin di atas, ketika sistem uang kertas mengalami ketidak pastian maka orang berbondong-bondong berinvestasi emas. Investor lebih memilih keamanan dengan membelinya saat bank sentral mengalami defisit.

Suku bunga

Sumber: economy.okezone.com

Emas tidak berbunga seperti layaknya obligasi treasuri atau rekening tabungan. Namun harganya kerap mengikuti kenaikan serta penurunan suku bunga. Jika suku bunga baik, maka harga emas melunak karena orang menjual emas untuk membebaskan dana peluang investasi lainnya.

Suku bunga memiliki pengaruh besar terhadap harga emas karena faktor ‘biaya peluang’. Biaya peluang adalah ide untuk memberikan keuntungan yang hampir dijamin dalam satu investasi untuk potensi keuntungan yang lebih besar pada investasi lainnya.

Dengan suku bunga di posisi rendah, obligasi adalah salah satu contoh yang juga turut berpengaruh, sehingga menghasilkan pengembalian nominal yang kurang dari tingkat inflasi nasional. Hal tersebut memang mengarah pada keuntungan nominal, tetapi justru kerugiannya begitu nyata.

Dalam hal ini, emas menjadi peluang investasi yang menarik meskipun hasilnya 0% karena biaya peluang dari aset berbasis bunga yang rendah. Dengan kata lain investor akan cenderung melepaskan emas karena suku bunga kredit dan mendapatkan pengembalian yang dijamin lebih tinggi.

Baca Juga  Bantu Wujudkan Hunian Idaman, Berikut Sekilas Tentang KPR Subsidi dan Non

Sementara itu, The Federal Open Market Committee mengadakan pertemuan sekali dalam enam minggu untuk membahas keadaan ekonomi Amerika Serikat dan masa kebijakan moneter. Apabila FOMC mengambil sikap yang menyiratkan bahwa suku bunga naik dalam waktu dekat, maka harga emas juga cenderung buruk. Namun jika mereka menyatakan bahwa suku bunga tetap bertahan, maka harga logam tersebut akan naik.

Pelonggaran kuantitatif

Sumber: youtube.com

Pelonggaran kuantitatif disebut juga dengan Quatitative Easing (QE). Elemen ini mengacu pada strategi bank sentral yang memberi sekuritas untuk meningkatkan jumlah uang beredar. Dengan mendorong lembaga keuangan, bank sentral berharap bisa memicu perbankan untuk meminjamkan lebih banyak uang dan meningkatkan pasokannya. Central bank lain yang menggunakan strategi ini antara lain Bank Inggris, Bank Jepang dan Bank Sentral Eropa.

Jumlah uang beredar yang besar mendorong suku bunga turun dan para investor untuk membeli emas karena biaya peluang yang lebih rendah. Namun, apabila strategi dilakukan terlalu berlebihan justru akan memicu inflasi. Bank sentral di Amerika Serikat sendiri mengumumkan bahwa telah benar-benar berhenti menggunakan taktik ini sejak 29 Oktober 2014. Dengan demikian dapat memberikan tekanan pada harga emas jika suku bunga naik dan inflasi melambat.

Cadangan pemerintah

Sumber: idntimes.com

Faktanya, setiap negara termasuk Indonesia menyimpan cadangan emas dan kertas. Bank-bank sentral seperti Federal Reserve dan di Eropa juga melakukan hal demikian. Negara-negara lain yang juga memilikinya yakni Perancis, Jerman, Italia, Yunani dan Portugal.

Ketika bank-bank sentral membeli emas dalam jumlah besar, maka akan mendorong kenaikan harganya. Kondisi ini dikarenakan pasokan mata uang meningkat dan emas yang tersedia jadi lebih langka.

Perhiasan dan industri

Sumber: tribunjualbeli.com

Emas tidak hanya berbentuk batang. Logam mulia itu juga digunakan untuk perhiasan dan industri. Lebih dari setengah permintaan berasal dari Cina, India dan Amerika Serikat.

Di India, emas masih dianggap sebagai jenis mata uang, menunjukkan kekayaan, hadiah mewah dan aset untuk menghadapi risiko di masa yang akan depan. Permintaan tersebut kemudian mendorong harganya naik.

Sementara itu, di Cina emas merupakan simbol dari kemewahan. Keadaan ekonomi yang membaik dikarenakan banyaknya masyarakat Negeri Tirai Bambu berinvestasi logam mulia itu.

Selain perhiasan, permintaan lainnya juga digunakan untuk kebutuhan industri. Produsen  menggunakan emas pada beberapa perangkat elektronik, komputer ke sistem GPS, hingga perangkat medis.

Produksi emas

Sumber: tempo.co

Jika Anda berpikir bahwa persediaan emas masih melimpah ruah, nyatanya hanya sekitar 2500 ton emas yang diproduksi setiap tahunnya. Angka tersebut tidak sebanding dengan perkiraannya yang mencapai 165.000 sebagai pasokan emas di seluruh dunia. Bayangkan saja jumlah itu layaknya kolam renang pada Olimpiade yang seluruhnya berisi logam mulia.

Baca Juga  7 Manajemen Finansial Untuk Si Kecil yang Baru Saja Hadir

Meskipun produksi baru terlihat begitu sederhana, namun biayanya juga mempengaruhi harga emas dunia. Saat cost production naik, para penambang menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Belum lagi mencetak emas-emas sebagai kepingan koin dan lain sebagainya, tentu juga termasuk dalam biaya produksi.

Penawaran vs Permintaan

Sumber: www.frontdesk.com.my

Poin ini mungkin sering diabaikan, namun sistem penawaran dan permintaan juga dapat mempengaruhi harga emas. Para arkeolog mengklaim bahwa manusia telah menambang dan menginginkan emas setidaknya sejak 5000 tahun lalu. Hingga kini logam mulia ini terus berharga meski sering berfluktuasi.

Jika Anda berencana membeli emas perlu dipahami bahwa harganya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti biaya produksi, pasokan uang, kondisi ekonomi dunia, geopoltik, permintaan pembuatan perhiasan dan industri serta tindakan yang diambil oleh bank sentral. Dengan kata lain, logam mulia ini adalah sumber daya yang terbatas dan didukung dengan kondisi ekonomi global, sehingga membuatnya semakin lebih menarik. Permintaan pun meningkat, membuat harganya makin melambung.

Di samping itu, peningkatan permintaan pada pasokan terbatas memiliki kecenderungan untuk menarik harga emas lebih tinggi. Sebaliknya, kelebihan pasokan barang atau jasa dengan permintaan stagnan atau bahkan lemah justru mendorong harganya makin ke bawah.

Menurut World Gold Council, permintaan emas selama kuartal pertama tahun 2016 tumbuh menjadi 15% atau sekitar 2.335 ton. Kemudian di tahun 2016 hanya naik 1%. Maka permintaan yang meningkat dan pasokan terbataslah yang menjadi alasan harga emas naik.

Data ekonomi

Sumber: commercialpropertymadeeasy.com

Tidak banyak yang tahu bila data ekonomi juga mempengaruhi naik-turunnya harga emas. Economic data bisa berupa laporan pekerjaan, upah, data manufaktur, hingga PDB.

Meskipun hal ini jarang mempengaruhi, namun tingkat pengangguran, pertumbuhan lapangan kerja, ekspansi manufaktur hingga pertumbuhan PDB memiliki kecenderungan untuk mendorong penurunan harga emas. Pertumbuhan ekonomi yang kuat menjadi sinyal bagi bank sentral menetapkan kebijakan moneter, sehingga berdampak pada dinamika biaya peluang.

Di sisi lain, pertumbuhan lapangan kerja yang lemah, diikuti dengan melemahnya manufaktur, dan PDB yang dibawa standar justru akan menaikkan harga emas.

Emas merupakan logam yang sangat berharga. Daya jualnya yang tinggi memungkinkan investor akan meraup keuntungan apabila nilainya naik. Maka teknik terbaik dalam investasi ini yaitu dengan membeli ketika harganya turun dan menjualnya kembali saat melambung.

Dibandingkan dengan investasi lainnya, seperti dolar dan saham, emas adalah yang paling stabil. Keberadaannya yang aman membuatnya dijadikan sebagai barang cadangan untuk berjaga-jaga saat risiko yang tidak diinginkan datang. Kendati mengalami penurunan harga saat dijual, investor juga tidak akan rugi dalam jumlah banyak. Maka dari itu, tunggu apalagi yuk investasi emas!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Download E-Magazine Grapadinews!

Join our mailing list to receive the latest news and updates from our team.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Shares
Share This